19 August 2011

Penggalangan Dana Persid Hasilkan Nol Rupiah

Jember (beritajatim.com) - Penggalangan dana untuk Persatuan Sepakbola Indonesia Djember (Persid), di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (19/8/2011) petang, gagal total. Tak serupiah pun uang terkumpul.

Penggalangan dana ini mengundang sekitar 25 orang perwakilan perusahaan dan perbankan. Ada perwakilan Bank Mandiri, Bank Indonesia, PTPN 12, Perusahaan Daerah Perkebunan, PDAM, Bank Jatim, Bank Sinarmas, Tarutama Nusantara, dan LA Lights. Acara dibuka oleh Penjabat Bupati Zarkasi.

Zarkasi menjelaskan, Persid dalam kondisi dilematis. Pemerintah Kabupaten Jember telah menganggarkan Rp 3 miliar dalam APBD agar Persid bisa mengarungi kompetisi Divisi Utama musim 2011/2012. Namun Menteri Dalam Negeri melarang penggunaan dana APBD untuk klub sepakbola profesional.

Akhirnya, Pemkab Jember urung mengucurkan dana bagi Persid. Hal serupa juga ditemui di daerah-daerah lain. "Terakhir kami menyerap informasi dari Kediri, Blitar, dan Gresik. Ternyata sama, mereka sudah mengalokasikan anggaran dalam APBD tapi sampai hari ini belum dicairkan," kata Zarkasi.

Sementara itu, di lain pihak, Persid butuh anggaran sedikitnya Rp 10 miliar untuk mengikuti kompetisi sepakbola profesional level kedua. "Teman-teman Persid Jember setengah bonek. Yang penting daftar dulu," kata Zarkasi. Padahal, dana belum terkumpul, termasuk deposito Rp 2 miliar.

Pemkab Jember memfasilitasi penggalangan dana untuk Persid. "Saya mohon kita peduli dengan Persid Jember yang kita cintai," kata Zarkasi.

Ketua Umum Persid Sunardi menambahkan, tanggal 22 Agustus 2011 adalah tenggat akhir pemenuhan semua persyaratan. Ada lima aspek yang harus dipenuhi, yakni legalitas, finansial, sumber daya manusia, infrastruktur, dan sporting.

"Kami soal anggaran kebingungan mau ke mana arahnya. Bapak-bapak yang hadir adalah tumpuan kami, bagaimana Persid Jember ke depan tetap jaya," kata Sunardi.

Namun permintaan dari Sunardi dan Zarkasi tak mempan. Saat diberi kesempatan bicara, para pengusaha itu hanya diam seribu bahasa. Akhirnya, acara diakhiri dengan buka bersama. Sekitar pukul 19.00, Zarkasi meninggalkan pendapa. Begitu pula para pengusaha. Tidak ada kesepakatan apapun soal bagaimana dana Persid. [wir]

No comments: