09 May 2011

Sempat Dilempari Batu, Pasoepati Datang dengan Damai


Di Indonesia, lebih sulit memulai sebuah konflik daripada mendamaikannya. Upaya perdamaian Bonek dan suporter Solo Pasoepati sungguh berliku. Salah satunya kereta api Gaya Baru Malam yang mengangkut 300 suporter Pasoepati dilempari batu oleh orang tak dikenal.

Ratusan Pasoepati tiba di Stasiun Gubeng, Senin (9/5/2011) dini hari. Mereka hendak menyaksikan laga lanjutan Liga Primer Indonesia antara Solo FC melawan Persebaya 1927. Selain itu, kedatangan mereka untuk menjajaki upaya perdamaian dengan Bonek.

Khoirul Triyana, salah satu Pasoepati asal Karanganyar, mengatakan, pelemparan terjadi di tiga titik, yakni di Solo, selepas Madiun, dan Sepanjang Sidoarjo. "Tapi hanya satu dua lemparan saja, Mas," katanya.

Hendro, salah satu Bonek Solo, mengatakan, ada sepuluh orang Bonek yang menumpang kereta api satu gerbong dengan Pasoepati. Ia membenarkan adanya pelemparan terhadap kereta tersebut. "Tapi tidak menegangkan kok. Cuma terkejut, karena kejadiannya sangat cepat," katanya.

Presiden Pasoepati Bimo Putranto mengatakan, pelemparan terjadi selepas kereta api keluar dari salah satu stasiun di Solo. "Kami tahu siapa yang berbuat. Tapi riak-riak kecil seperti itu sudah biasa. Yang terpenting, kita menuju sebuah perbaikan. Lebih banyak didukungnya daripada hanya pokok'e," katanya. [wir]

No comments: