24 May 2011

Ini Ada Apa, Pak? Teroris!

Warga Lingkungan Telengsari Kelurahan Jember Kidul Kecamatan Kaliwates sempat dihebohkan oleh kabar penangkapan teroris di sana. Satu regu aparat kepolisian turun dan melakukan penggerebekan di salah satu rumah. Kabar ini masih jadi pembicaraan di antara warga.

Kisah penggerebekan ini diceritakan Ketua RT 03 RW I, Maftukhin, Selasa (24/5/2011), di rumahnya. "Kejadiannya Sabtu subuh, 14 Mei lalu. Saat itu saya dibangunkan subuh-subuh oleh petugas kepolisian," katanya.

Polisi rupanya mau menggerebek salah satu rumah di Jalan Sunan Ampel. Maftukhin sempat ditunjukkan fotokopi KTP seseorang, namun ia mengaku tak kenal. Rumah yang hendak digerebek itu berganti-ganti penghuni. Penghuni terakhir yang mau digerebek adalah sepasang suami-istri yang baru tinggal di sana selama 16 hari. "Mereka jarang berkumpul dengan warga," katanya.

Maftukhin sempat kebingungan melihat sejumlah aparat kepolisian bersenjata lengkap bersiap-siap. Ia dengan hati-hati bertanya, "Ini ada apa, Pak?"

Salah satu petugas, menurut Maftukhin, menjawab dengan tegas: 'teroris'.

Mendengar jawaban itu, Maftukhin ketakutan. "Bayangan saya penangkapan teroris seperti di televisi. Dar-der-dor," katanya menggambarkan adegan tembak-menembak.

Ketua RW I M. Rizky membenarkan adanya penggerebekan aparat kepolisian. Satu regu aparat malah sudah mengintai alias nyanggong sejak pukul 11 malam, dan baru menggerebek subuh. "Ada tiga orang sniper (penembak jitu) yang mengintai dari atas bangunan," katanya. Akhirnya seorang pria dibawa aparat kepolisian hari itu.

Ternyata penggerebekan yang terjadi di Jalan Sunan Ampel bukanlah penangkapan teroris. Polisi membekuk tersangka penipuan atau penggelapan uang.

Belakangan, Maftukhin menerima surat dari Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Ini surat tugas penangkapan terhadap seseorang yang bernama Sandim Rinjani alias Slamet Handoyo (36).

Saat mendatangi rumah yang dimaksud, saya ditemui oleh Diah Eko (21), yang mengaku istri Sandim. "Suami saya ditangkap kemungkinan karena kasus penggelapan, Mas. Kasus sanjipak," katanya, menunduk malu.

Diah mengaku berasal dari Banyuwangi, dan Sandim mengaku dari Mojokerto. "Polisi semua sudah menjebak. Surat penangkapannya soal penggelapan uang. Saya belum tahu berapa nilainya," katanya. Selain menangkap sang suami, polisi menyita satu mobil CRV dan sepeda motor. [wir]

No comments: