16 May 2011

Buntut Nyanyian Provokatif Bonek
Komdis LPI akan Hukum Persebaya 1927

Nyanyian provokatif Bonek yang terdengar saat laga Persebaya 1927 melawan Persema Malang, di Stadion Gelora 10 Nopember, Minggu (15/5/2011) berbuntut panjang. Komisi Disiplin Liga Primer Indonesia akan menjatuhkan sanksi untuk Persebaya.

"Dalam minggu ini pasti Komisi Disiplin akan menjatuhkan sanksi buat Persebaya yang tidak bisa mendisplinkan suporternya," kata Moch. Sholeh, Ketua Komdis LPI.

Sanksi untuk Persebaya 1927 berupa denda. Menurut Sholeh, dendanya lumayan tinggi. "Komdis tidak akan main-main," katanya.

Berapa nilainya? "Rahasia, Bos. Yang penting sanksi tegas," kata Sholeh.

Setelah lama jarang terdengar di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari, lagu provokatif untuk suporter lain terdengar lagi, Minggu (15/5/2011) sore. Bonek membalik tren positif mereka selama ini.

Dalam laga big match sore ini, Persebaya 1927 melumat Persema Malang 4-0. Sayangnya penampilan cantik arek-arek Bajul Ijo tidak diimbangi penampilan cantik Bonek. Kendati tidak ada teror dan kerusuhan, Bonek memperdengarkan lagu-lagu provokatif untuk suporter lain. Padahal, akhir-akhir ini tren lagu provokatif sudah menurun drastis di Tambaksari.

"Saya kecewa. Saya berharap ini mulai berkurang dan terus berkurang sampai hilang," kata Komisaris Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar, usai laga. Sebelumnya, ia mengimbau agar Bonek tidak menyanyikan lagu-lagu provokatif dalam laga melawan Persema.

Ketegasan Komdis LPI ini sejalan dengan keinginan Saleh Mukadar sendiri. Jauh-jauh hari kepada beritajatim.com, sebagaimana dimuat Kamis (17/3/2011), Persebaya 1927 siap dihukum lebih berat oleh Komisi Disiplin Liga Primer Indonesia, untuk mencegah merebaknya nyanyian provokatif di stadion.

"Saya sudah bilang sama M. Sholeh (Ketua Komdis LPI), kalau Persebaya bikin salah, hukum dua kali lebih besar daripada yang lain. Kita ini kan dicontoh, kita yang di depan. Jangan jadi preseden buruk," katanya saat itu.

Masalah nyanyian provokatif di stadion memang menjadi penyakit sepakbola Indonesia. Bahkan, dalam laga Liga Champions Asia di Kanjuruhan, Aremania menyanyikan lagu provokatif menghina Bonek, justru saat lawan yang dihadapi Arema bukan Persebaya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Liga Primer Indonesia (LPI), M Sholeh memperingatkan suporter Persebaya 1927, Bonek, untuk tidak menyanyikan lagu hujatan ke suporter lain. "Dalam aturan Komdis, itu termasuk ungkapan rasis. Saya tidak ingin tebang pilih. Saya akan tegas, meski saya memiliki background Persebaya," kata Sholeh, Selasa (1/3/2011). [wir]

No comments: