02 February 2011

Mengapa Selalu Arema???
oleh: Zulkifly (Zulkarnain_1982@yahoo.com)


Menanggapi tulisan saudara Oryza A. Wirawan, perkenankanlah saya sbagai salah satu aremania memberikan sedikit koreksi atas apa yang menurut saya kurang tepat.

Pertama, bagaimana anda membandingkan arema dengan klub2 diluarnegeri, sedangkan kita semua tahu klub2 di luarnegeri yang anda sebutkan sudah merupakan perusahaan yang sudah go publik (bahasa indonesia nya tercatat di bursa saham aliasTbk.), dimana memang untuk perusahaan yang telah go public wajib hukumnya untuk membeberkan laporan tiap tahun di media massa dan para pemegang saham.

Begitu pun di Indonesia juga demikian. Perusahaan go public macam bentol, Tbk. atau semen gresik, Tbk. pasti melakukannya. Tapi rupanya ada satu yang anda lupa, apakah arema sudah merupakan perusahaan yang beratribut Tbk. alias go public?? jawabannya sudah pasti belum. Oleh karena itu arema dalam hal ini tidak mempunyai kewajiban secara perundang2an maupun secara manajerial untuk mengumumkan (atau istilah gaulnya buka2an) mengenai laporan keuangan mereka, kecuali hanya pada pemegang saham. Mohon dibenarkan kalau saya salah.

Kedua, terimakasih atas saran anda untuk menjadikan kami aremania lebih kritis terhadap manajemen arema, tapi apa yang anda sarankan mengenai tuntutan transparansi atas pengelolaan keuangan arema, atas siapa sponsornya, ataupun atas siapa penyandang dananya sangat kurang tepat alias tidak pada posisinya. Memang kita (suporter) merupakan pendukung utama bertahannya arema samapi saat ini, tapi bukan otomatis kami bisa dianggap sebagai pemegang saham yang wajib diberitahu secara detail mengenani manajerial arema.

Sebagai gambaran seperti ini, apakah orang yang hobinya menonton bioskop itu secara otomatis wajib dan berhak tahu pengelolaan manajerial dan keuangan bioskop tersebut?? padahal kita semua tahu,�kehidupan bioskop sangat tergantung pada animo penontonnya, bahkan jauh melebihi ketergantungan arema pada aremania.

ATau contoh lain, dalam dunia pendidikan, apakah semua wali murid wajib mengetahui laporan keuangan dan pengelolaan keuangan dari suatu sekolah?? saya yakin kali ini pun jawabannya pasti tidak. Dari dua contoh diatas saja dapat ditarik kesimpulan, seberapa besar sumbangan aremania untuk kehidupan arema tidak secara otomatis menjadikan aremania maupun khalayak umum untuk dibenarkan meminta laporan maupun pertanggungjawaban keuangan dari Arema.

Ketiga, sekedar tambahan informasi untuk wartawan beritajatim.com, bahwasanya kami aremania sejak awal kami terbentuk telah berkomitmen untuk tidak mencampuri urusan manajerial maupun taktik dari arema. Kritik mungkin iya, bilamana kami melihat ada yang kurang benar. Kami telah menetapkan secara tegas pada batasan2 mana aremania boleh mencampuri urusan manajemen arema, tetapi juga ada batasan2 yang telah kami sepakati untuk tidak diperbolehkan bagi aremania untuk mencampuri.

keempat. Untuk masalah minus 7M di awal musim, itu telah dikonfirmasikan oleh salah satu jajaran manajemen arema, bahwa pengumuman itu dibuat sebenarnya tidak untuk mencari simpati dari aremanai ataupun pihak manapun, tetapi tidak lebih dari sekedar cambuk bagi semua jajaran yang ada di manajemen PT. arema untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien sehingga kekurangan tersebut dapat segera tertutupi.

cuma disayangkan ada segelintir oknum wartawan yang sangat bersemangat mencederai arema dan menjadikan hal itu sebagai salah satu bahan untuk mengolok2 atau menjelek2kan arema dengan segala pernak pernik karangan mereka sendiri.

kelima, mohon bang orzya, mengklarifikasi mengapa judulnya jelas2 menyudutkan arema, padahal kalau anda bisa tolong coba anda menyebutkan klub sepakbola manakah di Indonesia yang telah melakukan pelaporan publik atas keuangan maupun pengelolaan keuangan mereka?? karena menurut saya peribadi (mohon maaf dan koreksi kalau ada yang salah) sangat jelas bahwa tulisan anda ini bertujuan untuk "mengkritisi" ( malah lebih tepat disebut sebagai "mengemposi") arema, sedangkan di Indonesia saat ini tidak ada satu tim sepakbola manapun yang melakukan pelaporan keuangan secara terbuka ke media masa ataupun ke masyarakat.

Bila memang kenyataanya tidak ada satupun tim sepakbola yang melakukannya, lalu mengapa hanya arema saja yang dijadikan pokok bahasan dalam artikel anda?? tentunya akan lebih baik dan lebih berimbang bila anda juga membahas mengenai klub2 di Indonesia secara keseluruhan, toh hampir semua klub di Indonesia juga mengalami hal yang sama (Ya, kecuali Anda memang punya misi khusus untuk ikut menggembosi atau melakukan "pembunuhan karakter" atas arema).

Ingat bung, Kritis dan Kritik itu boleh, tetapi ada batasan2nya, dan akan lebih baik bila bisa menghasilkan suatu solusi, bukan cuma menghasilkan persepsi negatif pada salah satu pihak saja. wasalam..

No comments: