06 December 2010

FWJB: Liput Demo Antitambang, Wartawan Terintimidasi

Forum Wartawan Jember Bersatu (FWJB) menyatakan, wartawan merasa terintimidasi saat melakukan peliputan aksi massa menentang tambang di Pantai Paseban, Rabu (1/12/2010) lalu.

Pernyataan ini dikemukakan Koordinator FWJB Ahmad Hanafi, Senin (6/12/2010). FWJB dengan didampingi kuasa hukum Ahmad Nuril rencananya akan melayangkan somasi kepada terduga pelaku provokasi terhadap warga berinisial T.

Rio Christiawan, wartawan JTV bercerita, begitu dirinya mendengar ada aksi massa di Paseban tanggal 1 Desember itu, ia langsung meluncur ke tempat kejadian. Waktu itu warga yang menolak tambang pasir besi marah saat mendengar kabar, ada sejumlah orang yang diidentifikasikan sebagai 'orang perusahaan tambang' masuk ke pantai.

Pukul 15.30, Rio tiba di lokasi kejadian. "Saya belum mengeluarkan kamera, warga sudah banyak yang bilang, 'sudah mas, kalau ingin selamat jangan diliput'. Ada juga yang bilang: 'wartawan itu combe (suka bohong), menerima uang dari perusahaan'," katanya.

Melihat situasi itu, Rio mundur teratur. Banyak warga, lelaki dan perempuan, memegang senjata tajam. "Saya pertimbangkan keselamatan saya," katanya.

Ahmad Hanafi mengatakan, intimidasi terhadap wartawan seharusnya tak dilakukan. "Kami prihatin. Kami sudah bertemu dengan pengacara, dan dalam waktu dekat melayangkan somasi sembari menunggu kelengkapan alat bukti, sebelum lapor ke polisi," katanya.

Sebelumnya, enam orang warga Desa Paseban Kecamatan Kencong mengadukan perusakan rumah mereka oleh massa, ke kantor Kepolisian Resor Jember.

Aksi massa terjadi Rabu malam (1/12/2010). Ini terkait dengan pro-kontra tambang pasir besi di pantai Paseban. Saat itu, entah bagaimana provokasi muncul, warga yang sejak siang sudah gerah dengan munculnya orang-orang yang diidentifikasi sebagai 'orang' perusahaan tambang marah. [wir]

No comments: