21 October 2010

Kaskuser Jember Mulai Bergerak, Yovan Terlanjur Pergi

Yovan Piter Edi Putra pergi begitu cepat, tepat ketika orang banyak mulai peduli dengan nasibnya. Anggota forum diskusi Kaskus Regional Jember telah membuat gerakan Kaskus eRJe Peduli Cinta Kasih untuk Yovan.

Kepedulian Kaskus Regional Jember dipantik oleh Andhi Mahligai, seorang anggota Kaskus dari Jakarta yang memposkan berita dari beritajatim.com yang berjudul Buruh Kebun Itu Curi Kelapa Demi Anaknya, Selasa (19/10/2010).

Posting berita tersebut mendapat respons luar biasa dari para Kaskuser. Tak lama, para anggota Kaskus Regional Jember saling kontak dan melakukan rapat di Warung Prenk, Rabu malam (20/10/2010). Lima belas orang Kaskuser Jember sepakat untuk menggalang donasi buat Yovan.

"Kami sepakat membuat dua model donasi, yakni untuk Kaskuser dan masyarakat umum," kata Meilisa saptaning Tyastuti, salah satu Kaskuser Jember.

Kamis siang, Melisa dan Yuga Ferdoni, anggota Kaskus Regional Jember lainnya, ke RS Daerah dr. Soebandi untuk melakukan survei. "Kami ingin mengambil foto kondisi terbaru Yovan," kata Yuga.

Melisa terkejut ketika mengetahu kabar Yovan telah meninggal dunia. "Tadi kami sampai jam sepuluh pagi di rumah sakit," katanya.

Donasi awal sebenarnya sudah terkumpul sekitar Rp 100 ribu. Diperkirakan, Senin pekan depan, donasi yang terkumpul lebih banyak lagi untuk diberikan kepada keluarga Yovan. Namun takdir bicara lain. Yovan pergi sebelum tangan-tangan itu datang menolongnya.

Dengan kematian Yovan ini, Kaskuser Regional Jember mengubah tujuan donasi. "Nantinya hasil donasi akan kami berikan ke keluarga sebagai wujud rasa simpati atas kematian Yovan," kata Yuga.

Pengumpulan dana akan dilakukan mulai Kamis ini, dan kemungkinan besar akan diserahkan langsung ke pihak keluarga Senin mendatang. Jumlah Kaskuser Jember sendiri lumayan besar, sekitar 50 orang anggota.

Yovan, lahir 9 Maret 2007. Ayahnya buruh kebun, ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Tubuh Yovan kurus kering dan perutnya membesar di luar kewajaran. Yovan sempat dibawa ke Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi. Namun karena pasangan Edi dan Samiwati tak punya uang, maka bocah itu dibawa pulang.

Samiwati mengatakan, sudah habis cukup banyak harta untuk menyembuhkan Yovan. Bahkan, sang ayah sempat mencuri 15 butir kelapa di perkebunan untuk pengobatan sang anak.

Namun, sejumlah anggota DPRD Jember yang bersimpati, meminta kepada Edi dan Samiwati agar membawa Yovan kembali ke rumah sakit. Bahkan, Yuli siap menjamin dan menelpon langsung pengelola RS dr. Soebandi.

Yovan memang kembali ke rumah sakit. Namun para dokter bukan Tuhan. Yovan pergi selama-lamanya, meninggalkan kenangan dan juga sebuah foto besar di dinding rumah keluarga miskin yang tinggal di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo ini. [wir]

No comments: