02 June 2010

Suporter Terbaik Indonesia Versi PSSI
Lagi Beli Es, Gigi Rompal Kena Lemparan Batu Aremania
(Sumber: Kompas)

Aremania, pendukung klub sepak bola Arema Malang kembali berulah, yakni melempari rumah penduduk di sekitar jalur kereta api. Dan kali ini memakan dua warga Kota Cirebon yang terluka akibat lemparan batu nyasar.

Link: http://m.kompas.com/news/read/data/2010.06.01.19525523

Aremania Berulah di Cirebon

CIREBON, KOMPAS.com - Aremania, pendukung klub sepak bola Arema Malang kembali berulah, yakni melempari rumah penduduk di sekitar jalur kereta api. Dan kali ini memakan dua warga Kota Cirebon yang terluka akibat lemparan batu nyasar.

Aksi brutal Aremania yang menumpang Kereta Matarmaja, tujuan Jakarta-Malang, terjadi Selasa (1/6/2010) sore, sekitar pukul 17.30. Tanpa diduga, pendukung yang berada di dalam dan sambungan kereta berkali-kali melempari rumah penduduk di sekitar rel dengan batu. Beberapa warga yang duduk-duduk di sekitar rel pun langsung lari bersembunyi di dalam rumah saat KA Matarmaja melintas.

Akibatnya, sejumlah rumah genteng dan kaca jendenya pecah. Bahkan, dua orang dibawa ke rumah sakit karena terkena lemparan batu di bagian kepala dan wajah. Kedua korban itu adalah Abah Nur (55) warga Kampung Cantilan, dan Abdurahman (16) warga Kampung Kutagara Selatan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Kedua korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Rusdi (48), ayah Abdurahman mengatakan, anaknya sedang membeli es kelapa di warung pinggir rel, dan tidak menyangka menjadi sasaran lemparan pendukung Arema. Anaknya pulang dengan kondisi dua gigi rontok serta gusi dan bibir sobek. "Saya tidak sangka ini terjadi. Sebelumnya tidak ada informasi kalau akan ada suporter yang akan lewat," ujar Rusdi.

Nono (41) warga Kampung Purwasari, Kecamatan Pekalipan, marah sekali melihat tindakan brutal Aremania yang melempari rumah penduduk yang tidak punya sangkut paut masalah dengan mereka. Dua jendela rumah Nono pecah akibat lemparan Aremania.

Sebenarnya lemparan-lemparan Aremania sudah terjadi sejak Senin (31/5/2010) sore. Saat itu, warga benar-benar terkejut dan marah, sekaligus resah. Pihak kampung lalu melaporkan hal ini ke pihak PT Kereta Api dan kepolisian . "Kami tidak merasa aman," ujar Nono.

Setelah laporan itu, petugas keamanan PT KA dan polisi berjaga di sekitar rel kereta yang terdekat dengan Stasiun Pruakan, Kota Cirebon. Lemparan masih tetap terjadi, sehingga warga berniat membalasnya pada hari Selasa. Akan tetapi, rencana pembalasan warga berhasil diredam. Sayangnya, Aremania tetap berulah yang sama sehingga membuat warga makin jengkel.

Melihat hal ini, di tempat terpisah, Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Kota Cirebon Komisaris Polisi AR Sianipar akan meningkatkan keamanan di sekitar jalur rel dan Stasiun Prujakan. Sebab, masih ada kereta ekonomi yang mengangkut Aremania melintas sekitar pukul 19.00 di Kota Cirebon. (*)

No comments: