01 June 2010

Suporter Terbaik Indonesia Versi PSSI
Aremania Todong Pasutri: "Jangan Bergerak, Nanti Tak Bikin Rujak"
(Sumber: Post Metro Balikpapan)

"Namun, kereta baru berhenti di Purwokerto," ujarnya. Dia mengatakan, saat di dalam kereta itu, dirinya ditodong oleh para Aremania. "Jangan bergerak, kalau bergerak tak bikin rujak," tandasnya seraya merasa dirinya ditodong pisau sambil diinjak kakinya dengan keras.

Link: http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=36589

Selasa, 01 Juni 2010 , 10:18:00
Penumpang KA Ditodong Aremania

PURWOKERTO-Suasana di Stasiun Besar Purwokerto mendadak tegang, Senin (31/5) petang kemarin. Toko-toko dan pedagang asongan memilih tak berjualan. Bahkan, ketika Aremania dipastikan tinggal berapa menit tiba di Stasiun Purwokerto, para pedagang asongan memilih keluar dari satsiun.

Para calon penumpang yang memenuhi Stasiun Kereta Purwokerto juga memilih berdiam di luar stasiun dan enggan masuk ke dalam tempat menunggu kereta. Sebab, mereka takut menjadi sasaran dari para Aremania. Simon (45), salah satu pedagang asongan minuman hangat dan mie instan, keluar secepatnya menuju area parkir stasiun. "Di dalam bahaya. Ada rombongan Aremania. Nanti dagangan saya dijarah," kata dia ke wartawan kemarin.

Senin (31/5) sore, pukul 18.00 rombongan ribuan Aremania yang diangkut kereta Gaya Baru Malam tiba di Stasiun Besar Purwokerto. Kereta berhenti sejenak. Aparat Polres Banyumas yang berjumlah 30 personil langsung mengondisikan seluruh ketertiban ribuan aremania di Stasiun.

Pantauan Radarmas, mereka diberi air mineral gelas yang telah disediakan pihak stasiun dan kepolisian. Selain itu, petugas polisi juga langsung menurunkan para penumpang yang berada di atas. "Ada sekitar tiga puluh personil kepolisian yang ikut menjaga kemanan, ditambah dari satuan pengamanan Stasiun. Antisipasi penuh selalu kita lakukan agar tidak terjadi kerusuhan," ujar Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Surono, di Stasiun Besar Purwokerto semalam.

Saat berhenti itu, ribuan Aremania turun. Namun, mereka tertib dan tidak melakukan penjarahan. Mereka hanya mengambil air minum yang disediakan. Ketika Aremania yang berada di atas gerbong diminta turun, mereka langsung melakukannya. Mereka hanya bernyanyi dan berlarian di sekitaran stasiun.

Kapolres Banyumas AKBP RZ panca Putra melalui Kabagops Kepolisian Resort Banyumas Komisaris Polisi Sutopo Yuwono mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi agar para suporter Arema Malang itu tidak bertindak anarkis. Yakni memberikan minum kepada para suporter. "Kami langsung memberikan mereka minum supaya tidak menjarah barang dagangan milik pedagang," katanya.

Keributan sempat terjadi di gerbong Gaya Baru Malam nomor 2. Sebab, dalam gerbong itu muncul kepulan asap. Para Aremania menganggap ada kebakaran. Sehingga kaca jendela pun dipecah untuk menyelamatkan diri. "Padahal itu hanya asap dari rem kereta api. Di tempat itu, memang jalan sedikit menurun sehingga diperlukan pengereman. Dan itu menimbulkan asap," ujar Surono kemarin.

Tak selang lama, rombongan Aemania itu pergi lagi. Kereta berangkat. Pantauan Radarmas, ada dua orang yang masih berada di atas gerbong KA tersebut. Mereka lolos dari pengawassan kepolisian dan stasiun setelah menggunakan cara berbaring diatas gerbong.

PASUTRI DIPALAK

Sementara itu, turunnya Aremania di Stasiun Besar Purwokerto itu, disertai dengan turunnya penumpang umum yang ada di dalam kereta tersebut. Adalah pasangan suami istri Asmari Diharjo. Dijelaskan, dirinya, berangkat dari Jakarta dan turun di Bumiayu.

"Namun, kereta baru berhenti di Purwokerto," ujarnya. Dia mengatakan, saat di dalam kereta itu, dirinya ditodong oleh para Aremania. "Jangan bergerak, kalau bergerak tak bikin rujak," tandasnya seraya merasa dirinya ditodong pisau sambil diinjak kakinya dengan keras.

Asmari Diharjo warga Desa Bumiayu, Bumiayu ini menjelaskan, saat itu, dirinya diminta memberikan dompet. "Lebih baik dompet saya yang melayang dari pada saya babak belur," kata dia di Stasiun Purwokerto. Pasangan suami istri itu hanya disisain beberapa puluh ribu oleh para Aremania.(ttg/jpnn)

No comments: