08 July 2009

Proklamasi

Kami, bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia untuk memilih pemimpin kami sendiri. Kami menginginkan pemimpin yang mampu menciptakan kesejahteraaan dan perdamaian abadi. Kami perlu pemimpin yang tidak hanya cakap memupur diri dan bersilat lidah, namun tidak menawarkan tranparansi.

Kami menginginkan pemimpin yang tidak tunduk terhadap tekanan siapapun, baik dari luar maupun dalam negeri. Kami membutuhkan pemimpin yang memahami dan memahamkan kami, bahwa demokrasi adalah proses dan bukan sesuatu yang sekali jadi. Substansi demokrasi adalah bagaimana sebuah tujuan dicapai dengan jujur, benar, dan adil, berdasarkan apa kata orang ramai, dan tak hanya berhenti pada prosedur.

Kami tak ingin pemimpin yang hanya bisa memenuhi kebutuhan jangka pendek kami, menyediakan segala sesuatu dengan murah dan cuma-cuma, tapi tidak memberi jalan bagi kami untuk melangkah sendiri. Kami tak ingin pemimpin yang hanya bisa menyodorkan dalih terhadap kegagalan, dan hanya mampu menjelaskan keberhasilan.

Kami tidak peduli asal-usul kalian, latar belakang kalian, apa etnis kalian, apa jenis kelamin kalian, bagaimana tampang kalian, bagaimana cara kalian berbicara, karena kami percaya: kalian berenam, wahai calon presiden dan wakil presiden, adalah orang-orang baik yang mau bekerja untuk bangsa ini.

Kami tidak peduli asal-usul kalian, latar belakang kalian, apa etnis kalian, apa jenis kelamin kalian, bagaimana tampang kalian, bagaimana cara kalian berbicara, karena kami yakin: pemimpin kami tidak hanya akan bekerja untuk etnisnya atau golongan tertentu, dan tak hanya berhenti pada bicara dan pamer wajah.

Soekarno dan Hatta sudah lama mati. Tapi proklamasi kemerdekaan yang mereka bacakan, kami yakin, akan selalu memberi semangat kepada kami untuk meneriakkan proklamasi demokrasi.

Tuan dan Puan Calon Presiden dan Wakil Presiden, kami sudah cukup mendengar apa yang kalian janjikan, apa yang hendak kalian lakukan bila kelak terpilih. Kini saatnya bagi kami untuk menimbang sembari berbisik di bilik suara: semoga kami tak salah pilih lima tahun ke depan.

Kami, bangsa Indonesia, yang berada di tempat pemungutan suara, dari Sabang sampai Merauke: 8 Juli 2009. [wir]

No comments: