16 June 2009

Tutup Dialog, JK Sampaikan Salam kepada SBY-Mega

Muhammad Jusuf Kalla menutup sesi dialog dengan calon presiden dengan Majelis Rektor Indonesia, Senin (15/6/2009) malam, dengan menyampaikan salam kepada dua kompetitornya, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri.

Acara dialog ini disiarkan langsung stasiun televisi TVOne melalui videokonferensi. Dalam debat ini, tiga capres berada di tempat terpisah. Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Soekarno-Hatta, Megawati Soekarnoputri di Hotel Mahkota, Pontianak, Kalimantan Barat. Muhammad Jusuf Kalla di kediamannya, Jalan Ki Mangunsarkoro, Jakarta. Debat lebih banyak menyinggung masalah pendidikan.

Menutup acara dialog itu, pembawa acara Alfito Deanova memberikan kesempatan kepada semua kandidat presiden untuk menyampaikan pesan. Mega yang mendapat kesempatan pertama mengatakan, semua program pendidikan harus mengacu kepada UUD 1945. "Dengan demikian, kita akan lebih konsisten, lebih berkesinambungan dalam menjalankan program yang ada," katanya.

Mega berharap, apa yang disampaikannya didengar oleh rakyat Indonesia. "Rakyat perlu pendidikan politik, sehingga dapat menentukan pilihannya dengan jujur, adil, bebas, dan rahasia pada 8 Juli mendatang," katanya.

SBY yang mendapat giliran nomor berikutnya, sesuai nomor urut, mengingatkan agar, "Apa yang telah kita hasilkan selama lima tahun ini oleh pemerintah, oleh lembaga pendidikan semestinya tetap dipertahankan dan dilanjutkan. Yang belum baik-baik, yang masih kurang-kurang mesti diperbaiki lima tahun."

Ada lima tujuan, yakni mutu pendidikan makin meningkat; akses harus makin besar untuk seluruh rakyat indopnesia; infarstukrur di bawah lebih banyak lagi; kesejahteraan guru, dosen, peneliti, profesor; dan sinergi agar lulusan pendidikan mendapatkan lapangan pekerjaan dengan cara industri, pemerintah, dan lembaga pendidikan bekerjasama.

Mendapat giliran terakhir, JK kembali membuat kejutan seperti saat deklarasi pilpres damai di kantor Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu. "Salam untuk Bu Mega dan Pak SBY. Selamat bekerja untuk bangsa ini," katanya. Kelanjutan ucapan JK ditelan oleh tepuk tangan para pendukungnya.

Sebelum melontarkan salam, JK menyatakan, dirinya sepakat bahwa pendidikan adalah dasar dan pondasi kemajuan. Ia mengatakan, infrastruktur pendidikan, termasuk guru, dosen, dan guru besar sebagai komponen penting harus mendapat prioritas. [wir]

No comments: