15 June 2009

SBY Jabarkan Jasanya kepada Majelis Rektor

Calon presiden nomor urut 3, Susilo Bambang Yudhoyono, menjawab pertanyaan penutup dari Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof. Dr. H. Haris Supratno, dengan menjabarkan jasa apa yang telah dilakukannya selama lima tahun masa pemerintahannya, tanpa menyebut nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.

SBY menjabarkan ini dalam acara dialog calon presiden dengan Majelis Rektor Indonesia, yang disiarkan langsung stasiun televisi TVOne melalui videokonferensi, Senin (15/6/2009) malam. "Saya ingin menyampaikan apa yang telah saya kerjakan memimpin negeri ini hampir 5 tahun terakhir," katanya.

SBY mengatakan, "Dua bulan setelah saya memimpin, saya menetapkan guru sebagai profesi. Dulu ada tiga profesi: lawyer, dokter, dan perwira militer. Guru mesti menjadi profesi, bukan sekadar pekerjaan. Satu tahun kemudian lahir undang-undang tentang guru dan dosen."

Dari UU tersebut, menurut SBY, muncul sejumlah peraturan pemerintah, seperti tentang guru, pendanaan pendidikan, tunjangan profesi bagi guru dan dosen di daerah khusus, dan tunjangan profesi bagi guru dan dosen, dan peraturan pemerintah tentang tunjangan kehormatan profesor. "Semua itu langkah kongrit," katanya.

Saat ini, kata SBY, gaji guru minimal Rp 2 juta, sejalan dengan peningkatan gaji abdi negara yang lain. Ia berharap seiring dengan pertumbuhan ekonomi penerimaan negara, gaji guru akan ditingkatkan lagi. Ia juga ingin agar kapabilitas guru ditingkatkan.

"Twin objective, dua sasaran kembar: kemampuan guru agar anak didiknya berkualitas dan kemampuan kesejahteraan guru yang harus kita berikan sekuat tenaga," kata SBY. [wir]

No comments: