19 June 2009

Prof Dr Kacung Marijan: Rangkul Kiai Sekaligus Dekati Rakyat

Pengamat politik Universitas Airlangga Kacung Marijan menilai, mendekati kiai tidaklah cukup untuk memperoleh dukungan dari warga NU dalam pemilihan presiden. Pengaruh kiai dalam dunia politik terhadap umat sudah jauh menurun.

"Katakanlah warga NU di Jawa Timur 70 persen, belum tentu Pak Jusuf Kalla (yang didukung 20 pengasuh pondok pesantren bebas di Jatim) didukung 70 persen. Kalau suara warga NU solid, seharusnya waktu pemilu legislatif lalu, Partai Demokrat kalah. Faktanya: PKB dan PKNU jeblok. warga NU punya pilihan sendiri," kata Kacung, Jumat (19/6/2009).

Kacung mengingatkan, perilaku warga NU dalam memilih sudah berubah. Tak selamanya preferensi kiai menjadi preferensi umat. Apalagi, para kiai sendiri tidak satu suara. Maka, para calon presiden sebaiknya mendekati rakyat, bukan hanya kiai. "Pemilihnya nanti kan rakyat," kata Kacung.

Kacung memandang, saat ini kiai bukan lagi satu-satunya faktor dalam politik. "Pengaruh kiai tetap ada. Tapi mana ada kiai yang mendukung satu calon. Ada yang mendukung Bu Mega. Yang mendukung Pak Jusuf Kalla jelas banyak. Yang mendukung Pak SBY juga banyak. Kalau semua (kiai) mendukung Jusuf Kalla, baru itu punya pengaruh besar," katanya. [wir]

No comments: