09 June 2009

NU Tagih Utang Prabowo Senilai Rp 600 Juta

Janji adalah utang. Pengurus Nahdlatul Ulama Jember menagih utang janji calon presiden Prabowo Subianto. Saat berkunjung ke Jember, medio Februari 2009, Prabowo pernah berjanji membiayai pembangunan perpustakaan di kompleks kantor Baladhika NU Jember.

Ketua PCNU Jember demisioner Muhyiddin Abdussomad bercerita, Prabowo sudah meletakkan batu pertama bangunan perpustakaan itu. Perpustakaan itu rencananya akan dinamai dengan nama ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo. Nominal biaya yang dibutuhkan, sebagaimana tercantum dalam proposal, sebesar Rp 600 juta.

"Tapi sampai saat ini, Prabowo belum memberi apa-apa. Satu rupiah pun belum. Beliau hanya berjanji, kalau tidak sampai setahun perpustakaan sudah selesai," kata Abdussomad.

Abdussomad bercita-cita, perpustakaan itu terbuka bagi siapa saja untuk kajian ahlussunnah wal jamaah (aswaja). Wakil Ketua PCNU demisioner Misbahussalam mengatakan, pihaknya meminta bantuan kepada Prabowo untuk mengisi koleksi perpustakaan dengan kitab-kitab kuning dari Timur Tengah. "Beliau kan punya hubungan baik di Timur Tengah," katanya.

Abdussomad mengatakan, dirinya dan pengurus NU harap-harap cemas menanti realisasi janji Prabowo. "Berat bagi kami, karena kami dituduh telah menerima uang. Padahal belum ada uang sama sekali. Saya terserah kepada Pak Prabowo. Beliau telah berjanji, bisa ditepati atau tidak?" katanya, setengah bertanya.

NU Jember sudah mengirimkan utusan untuk menemui orang kepercayaan Prabowo. Salah satunya adalah calon legislator DPR RI yang sudah terpilih.

Misbahussalam memilih berbaik sangka. "Karena sudah meletakkan batu pertama, insya Allah Prabowo tidak akan lupa. Mungkin beliau sibuk dengan pemilihan presiden," katanya.


Tim Megapro Jember: Prabowo Pernah Berjanji, Tapi...

Tim pemenangan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto membenarkan, soal adanya janji Prabowo Subianto yang hendak membantu pembangunan perpustakaan Nahdlatul Ulama Jember.

"Sebelum pilpres, Mas Prabowo memang ke kantor NU Jember. Barangkali ada semacam janji-janji Mas Prabowo ke NU Jember, saya mencoba mengonfirmasikan ke asisten pribadi beliau. Mas Prabowo tetap mengakui adanya janji seperti itu," kata Ketua Tim Pemenangan Megapro Jember, Yusuf Iskandar, Selasa (9/6/2009).

Namun, menurut Yusuf, Prabowo tidak menyampaikan nominal. "Mungkin angka Rp 600 juta itu adalah pengajuan dari teman-teman NU. Mas Prabowo tidak menyanggupi nominal kepada NU," katanya.

Yusuf mengatakan, pihak Prabowo menanti pengajuan resmi dari NU Jember. "NU Jember tidak melakukan follow up. Sementara, asisten pribadi Mas Prabowo sendiri tidak bisa bertindak kalau tidak ada proposal," katanya.

Namun, pihak NU Jember mengatakan sudah menyodorkan proposal. "Nah, proposal itu dimasukkan ke siapa dan lewat siapa? Mestinya kalau ada proposal kan asisten Mas Prabowo menerima," kata Yusuf.

Yusuf menolak menyebutkan nama asisten Prabowo tersebut. "Saya juga tak diizinkan untuk memberikan nomor HP-nya kepada Anda," katanya.


Soal Utang Prabowo, Tim Megapro Pertanyakan Motif NU Jember

Janji memang utang. Namun, Tim pemenangan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto menyayangkan langkah pengurus NU Jember, yang mempertanyakan janji Prabowo ke media massa.

"Terus terang, kami sangat menyayangkan NU Jember menagih janji lewat media. Kenapa tidak langsung mengontak Mas Prabowo? Kenapa di-blow up di media," kata Ketua Tim Pemenangan Megapro Jember, Yusuf Iskandar, Selasa (9/6/2009).

Pengurus Nahdlatul Ulama Jember menagih janji Prabowo yang terlontar medio Februari 2009. Saat itu, Prabowo berjanji membiayai pembangunan perpustakaan di kompleks kantor Baladhika NU Jember. Perpustakaan itu sendiri akan dinamakan dengan nama ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo. Peletakkan batu pertama sudah dilakukan Prabowo sendiri. Nominal biaya yang dibutuhkan untuk membangun dan menyediakan buku-buku perpustakaan kurang lebih Rp 600 juta.

Tim pemenangan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto membenarkan, soal adanya janji Prabowo Subianto yang hendak membantu pembangunan perpustakaan Nahdlatul Ulama Jember. Namun, Prabowo tidak pernah menjanjikan nominal.

Yusuf Iskandar, tanpa tedeng aling-aling, mempertanyakan motif di balik pernyataan NU Jember kepada media massa soal janji Prabowo itu. "Jangan-jangan ini bagian dari black campaign. Ini sangat saya sayangkan. Janji Mas Prabowo itu (terlontar) sebelum yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai wapres mendampingi Bu Mega. Kenapa kok saat menjelang pilpres diungkit-ungkit ke media? Apa ada hal-hal yang di-skenario?" katanya.

Yusuf menilai persoalan itu cukup krusial. Ia akan segera menghubungi Prabowo atau tim di Jakarta, untuk menjelaskan langsung situasi dan kondisi di Jember. "Kita tidak akan mengklarifikasi ini ke NU Jember, karena janji itu keluar sebelum Mas Prabowo jadi cawapres. Semestinya NU yang menghubungi kita. Wong teman-teman NU baik dengan kita semua," katanya. [wir]

No comments: