08 June 2009

Baliho SBY-Ani Yudhoyono: Pendidikan Jelek bagi Rakyat

Pemasangan baliho raksasa bergambar Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Yudhoyono untuk menyambut peresmian jembatan Suramadu tidak etis. Apalagi, jika baliho tersebut dibuat dan dipasang dengan menggunakan uang negara.

Terpampangnya gambar Ani Yudhoyono memang di luar kelaziman. Di baliho tersebut, gambar gubernur Jatim berdampingan dengan wakil gubernur, dan gambar bupati Bangkalan berdampingan dengan wakil bupati. Semestinya, gambar Presiden SBY berdampingan dengan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Namun, di gambar itu, wajah JK absen dan digantikan wajah istri SBY.

"Seharusnya dipisahkan, antara SBY sebagai presiden dengan SBY sebagai kandidat presiden. Secara implisit ini merupakan bagian dari kampanye. Padahal ini kan menggunakan uang negara," kata pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga, Suko Widodo, kepada beritajatim.com, Senin (8/6/2009).

Suko mengatakan, apa yang dilakukan tim sukses atau simpatisan SBY dengan memasang baliho itu, sama saja dengan mengajarkan sesuatu yang salah kepada masyarakat. "Jangan begitu. Itu tidak memberi pendidikan yang bagus. Seakan-akan pembangunan jembatan Suramadu adalah keberhasilan SBY, bukan keberhasilan semua pihak. Seolah-olah ada klaim, itu berhasil karena SBY," katanya.

Suko Waluyo menyatakan, baliho itu harus dicopot. Baliho SBY-Ani Yudhoyono bisa berdampak produktif maupun kontraproduktif bagi SBY. "Yang tidak senang, akan semakin tidak senang dengan SBY," katanya. [wir]

No comments: