29 November 2008

Tim Weiner Soal Legacy of Ashes (3)
Pernyataan McAvoy Diverifikasi Dokumen Green

Dugaan bahwa Adam Malik terlibat dalam operasi CIA pada 1965 sebenarnya tak hanya didasarkan pada pernyataan Clyde McAvoy. Relasi CIA - Adam Malik telah diverifikasi dengan dokumen Duta Besar Marshall Green.

Melalui surat elektronik kepada Tim Weiner, penulis buku Legacy of Ashes, reporter Beritajatim.com Oryza A. Wirawan menanyakan ihwal tersebut.

"Dokumentasi telegram Duta Besar Green 2 Desember 1965 mengenai operasi 'tas hitam' -- pembayaran Rp 50 juta rupiah kepada Mr. Malik untuk aktivitas Kap-Gestapu -- memverifikasi dan mengonfirmasi apa yang dikatakan Mr. McAvoy," kata Weiner dalam suratnya.

Marshall Green sebagai diplomat senior dan perwira-perwira CIA yang berbasis di Kedutaan Besar AS bekerja bersama pada pertengahan 1960-an.

Jika membaca buku Weiner, operasi 'Tas Hitam' biasa dijalankan oleh CIA di sejumlah negara. Ini adalah operasi pemberian dana kepada elemen atau kelompok, demi kepentingan Amerika Serikat.

Dalam buku Weiner yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, disebutkan bahwa CIA melihat Suharto dan Kap-Gestapu layak dibantu. Kap Gestapu adalah kelompok sipil yang didukung tentara.

Duta Besar Green, McGeorge Bundy (Penasihat Keamanan Nasional) dan Bill Bundy (Asisten Menlu untuk Timur Jauh), melihat Suharto dan Kap-Gestapu layak mendapat bantuan AS. Namun Duta Besar Green mengingatkan bahwa bantuan itu tidak boleh berasal dari Pentagon atau Deplu. Program bantuan itu tidak akan bisa dirahasiakan; risiko politisnya sangat besar. Akhirnya disepakati bahwa uang itu harus ditangani oleh CIA.

Mereka sepakat untuk mendukung militer Indonesia dalam bentuk bantuan obat-obatan senilai US$ 500.000 yang akan dikirimkan melalui CIA dengan pengertian bahwa angkatan darat akan menjual obat-obatan tersebut untuk mendapatkan uang tunai.

Namun, Green mengirimkan telegram kepada Bill Bundy, dan merekomendasikan pemberian uang tunai kepada Adam Malik. "Ini untuk menegaskan persetujuan saya sebelumnya bahwa kita menyediakan uang tunai sebesar Rp 50 juta (sekitar $ 10 ribu) buat Malik untuk membiayai semua kegiatan gerakan Kap-Gestapu."

Menurut Weiner dalam suratnya, "But the "black bag" cable of 2 December 1965 should be proof to any reader of the relationship between the US and Mr. Malik at the time."

Dokumen-dokumen tersebut sudah dideklasifikasi. "Mereka menunjukkan apa yang benar-benar dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan orang pada masa itu," tulis Weiner kepada reporter beritajatim.com.

Weiner lantas menyarankan agar repoter beritajatim.com melihat sendiri ratusan dokumen yang telah dideklasifikasi dari periode itu. Ia memberikan alamat link: http://www.state.gov/r/pa/ho/frus/johnsonlb/xxvi/

Namun, Weiner mengakui, tidak memiliki dokumen yang menunjukkan bahwa peran Adam Malik berlanjut setelah tahun 1966. "Saya tidak tahu apakah (peran) itu berlanjut," katanya.(*)

No comments: