29 November 2008

Tim Weiner Soal Legacy of Ashes (1)
Tim Weiner Minta Maaf...

Tim Weiner, sang penulis buku Legacy of Ashes, menyatakan tidak pernah bermaksud melukai perasaan keluarga besar Adam Malik. Hal itu disampaikan dalam surat elektronik kepada reporter beritajatim.com, Oryza A. Wirawan.

"Saya berharap mereka baik-baik saja. Saya tidak bermaksud menghina kenangan terhadap Adam Malik, terhadap keluarganya, atau rakyat Indonesia," tulis Weiner.

Weiner meminta maaf jika buku yang ditulisnya membuat terluka. "Peristiwa 1965 masih sangat sensitif hari ini," kata Weiner.

Menurut Weiner, buku tersebut adalah hasil kerjanya selama 20 tahun, yang berdasarkan lebih dari 300 wawancara, dan ribuan dokumen. "Saya mencoba menggunakan dua atau lebih narasumber untuk (memperoleh) fakta-fakta dalam buku tersebut," katanya.

Dalam buku Legacy of Ashes yang telah diterjemahkan Gramedia, Weiner menulis, bahwa Adam Malik direkrut oleh Clyde McAvoy, perwira CIA di Indonesia. "Dia adalah pejabat Indonesia tertinggi yang pernah kami rekrut," tambah McAvoy, sebagaimana dikutip Weiner.

Dalam buku itu disebutkan, Malik sempat mengirimkan seorang pembantunya ke kediaman Bob Martens. Martens dan Adam Malik pernah sama-sama bertugas di Moskow, Uni Soviet, mewakili negara masing-masing. Martens menyerahkan kepada utusan Malik itu sebuah daftar yang tidak bersifat rahasia, yang berisi nama 67 pemimpin PKI, sebuah daftar yang telah dia rangkum dari kliping-kliping surat kabar komunis. (*)

No comments: