05 July 2008

Hikayat Krisan dari Jember

Dari Rembangan yang dingin, Poltek Nursery hendak mematahkan dominasi Malang di dunia bisnis bunga krisan. Komitmen bisnisnya: siap turun tengah malam hanya untuk mengantarkan bunga.

Poltek Nursery berdiri tahun 2004, dan membudidayakan krisan di atas setengah hektare lahan di kawasan Rembangan, yang berketinggian 550 meter dari permukaan laut. Rembangan dipilih, karena krisan adalah bunga dari daerah empat musim yang membutuhkan hawa sejuk.

Selain itu, pemilihan Rembangan sebagai tempat budidaya krisan tak lepas dari aspek wisata. Rembangan selama ini dikenal sebagai salah satu objek wisata di Jember.

Awalnya, Poltek Nursery didirikan untuk memenuhi kebutuhan praktikum para mahasiswa Politeknik. Namun dalam perkembangannya, aspek bisnis mulai mendapat perhatian.

Sebenarnya selain krisan, usaha perawatan bunga yang berafiliasi dengan Politeknik Negeri Jember ini membudidayakan mawar Holland, gervera, dan anggrek. Namun krisan tetap menjadi andalan.

"Saya pernah mengembangkan strawberry, karena kita maunya ke agrowisata. Yapi Green house-nya ambruk," kata Lilik Dwi Sularsini, sekretaris Unit Pelaksana Teknis Dataran Tinggi Poltek Jember.

Lilik mengatakan, pihaknya ingin memenuhi kebutuhan krisan segar masyarakat. Poltek ingin mematahkan dominasi Malang yang selama ini menjadi barometer bisnis krisan, selain Surabaya yang mendapat pasokan dari Bogor.

"Harga bunga kami sama dengan harga krisan asal Malang. Tapi konsumen di Jember bisa mendapatkan bunga segar lebih cepat. Kalau diminta jam 12 malam pun kami siap," katanya.

Lilik tidak mau menyebut omzet Poltek Nursery selama empat tahun belakang. "Belum banyak," katanya. Yang jelas, dari sisi pasar, Poltek Nursery sudah mencapai Bondowoso dan Lumajang, selain Jember.

"Kalau krisan kan kita harus menyesuaikan tanggalan Jawa. Saat hari-hari besar Jawa, tren penjualan bisa naik, sampai kami kewalahan," tambah Lilik.

Sayang, sebagai andalan Jember, Poltek Nursery terkendala masalah teknis. Green house yang bisa dipakai hanya satu unit. Sementara green house lain digunakan untuk bunga jenis lain, dan satu unit lagi tengah direhab.

Poltek sudah membuat memorandum of understanding dengan Pemerintah Kabupaten Jember. Kelak, lahan untuk perawatan tanaman akan diperluas menjadi dua hektare.

Namun yang terpenting adalah pola manajemen. "Repot, kita maunya bisnis. Tapi karena kita punya pemerintah, kita pengadaan apa-apa harus menunggu. Tak bisa bergerak cepat," kata Lilik. (*)

No comments: