04 June 2008

The Sun Shines for All dari Janet Steele

Saya percaya, Janet Steele adalah seorang yang tepat janji. Saat datang ke Surabaya, mentorku di kursus jurnalisme sastrawi itu ternyata tak lupa membawakan saya buku yang dijanjikannya: The Sun Shines for All: Journalism and Ideology in the Life of Charles A. Dana.

The Sun Shines for All adalah buku disertasi Janet. Saya memintanya via surat elektronik untuk model penulisan profil wartawan. Saya memang mewawancarai Janet untuk profil Andreas Harsono, seorang jurnalis PANTAU. Janet dan Andreas adalah kawan, dan sama-sama mengelola kursus jurnalisme sastrawi.

Mulanya saya meminta karya Janet itu dalam format PDF atau e-book. Jadi bisa dikirim via surat elektronik. Namun Janet mengatakan, tahun 1993 belum ada PDF. “Nanti akan saya bawakan. Bulan Mei saya akan ke Indonesia,” katanya.

Janet saat ini tinggal di Washington, Amerika Serikat, dan mengajar jurnalisme dan media di Universitas George Washington. Ia juga telah menulis buku soal majalah Tempo berjudul The Wars Within dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. (Namun saya lebih suka versi bahasa Inggrisnya).

Saya tidak berharap banyak Janet bakal ingat janjinya. Saya meminta buku The Sun Shines for All sekitar Januari. Ia baru ke Indonesia beberapa bulan kemudian. Sangat mungkin ia lupa janji. Amnesia janji sudah jamak di Indonesia. (Jadi ingat seorang hebat di negara ini yang janji tidak akan menaikkan harga BBM, tapi harga BBM naik juga).

Tapi Janet bukan orang Indonesia. Ia tidak kena amnesia janji. Tanggal 28 Mei, jam tujuh pagi, sebuah pesan pendek dari Dimam Abror Djuraid masuk ke ponselku. “Asww. Ada kiriman buku dari Janet untuk sampean tak kirim ke mana.”

Abror adalah bekas bosku di harian Suara Indonesia. Saat ini ia memimpin harian Surya (bahasa Inggris Surya adalah The Sun), dan berteman baik dengan Janet. Janet setiap Jumat mendapat ruang satu kolom untuk menuliskan esai di Surya. Temanya beragam dan selalu ditulis dengan gaya yang ringan: soal musim, pakaian, politik, dan bahkan jurnalisme.

Saya meminta adik saya, Arif, untuk mengambil buku itu di kantor harian Surya Surabaya dan membawanya ke Jember. Buku itu soft cover. Bagus sekali. Kertasnya bagus. Sampulnya didominasi warna hitam dan ada gambar foto hitam putih ala abad 18: sebuah jam besar di kantor The New York Sun.

Buku ini diterbitkan pertama kali tahun 1993 oleh Syracuse University Press. Saat itu, menurut yang tertera di buku, Janet adalah profesor asisten di Department of Rhetoric and Communications di Universitas Virginia.

Dalam surat elektroniknya untuk saya, Janet mengatakan, dari gaya penulisan, buku itu tidak menarik. Namun dalam buku itu banyak hasil risetnya. “Saya ingin menulis inskripsi untuk Oryza saat di Surabaya. Tapi waktu berlalu cepat! Lain kali,” katanya.

“Ini karya akademis yang ekselen. (Steele) merunut jejak evolusi karir dan gagasan-gagasan Dana dalam sebuah sumbangsih yang bagus untuk sejarah jurnalisme,” puji Publishers Weekly di jaket buku.

Berikut ringkasan di jaket buku Janet:

Dalam biografi kritis pertama soal Charles A. Dana selama lima puluh tahun, Steele dengan cerdik merajut visi, hidup, dan karya redaktur koran yang hebat Charles A. Dana dalam suasana kebatinan sosial dan intelektual akhir abad sembilan belas.

Sebagai salah satu penerbit yang paling berpengaruh masa itu, Dana mendefinisikan dan membentuk nilai-nilai pembaca kelas pekerja dari harian The New York Sun. Semboyan The Sun, “Menyinari semua”, menangkap gagasan demokratis tanpa kompromi Dana. Halaman-halaman The Sun mengagungkan retorika proletariat dan merayakan toleransi, keberagaman etnis, dan komitmen luas untuk keadilan sosial.

Melalui sebuah campuran antara sejarah sosial dan media, Steele mengeksplorasi transisi Amerika dari masyarakat berorientasi-produksi ke masyarakat konsumsi. Karena kebencian kuat Dana terhadap konsumerisme yang berkawan dengan kapitalisme industrial, The Sun menjadi advokat sekaligus kesadaran bagi kelas pekerja New York. Meminjam kata-kata Joseph Pulitzer, Dana mentransformasikan The Sun menjadi “paling menarik, menghibur, dan tanpa terkecuali, koran terbaik di dunia.”

Inti buku ini adalah filosofi Dana, tahun-tahun pembentukan intelektualnya di Brook Farm, kemunculan politisnya di The New York Tribune di bawah Horace Greeley, dan persekutuannya dengan sosok-sosok terkemuka lainnya saat itu, termasuk Ulysses S. Grant, Abraham Lincoln, Karl Marx, Walt Whitman, dan Elizabeth Cady Stanton.

Steele memasukkan foto-foto yang belum dipublikasikan dan menampilkan surat-menyurat pribadi Dana dari sebuah koleksi manuskrip yang belum pernah dikutip sebelumnya. (*)

No comments: