Deskripsi peserta kursus Jurnalisme Sastrawi XIV
Jakarta, 10-21 Desember 2007
Inilah 16 orang peserta Kursus Jurnalisme Sastrawi Angkatan XIV. Kami beragam. Kami dari Aceh. Palembang. Jakarta. Semarang. Jember. Borneo. Makassar. Keberagaman adalah hal yang akan menyelamatkan sebuah ruang redaksi.
Abdul Razak Asri, bergabung dengan www.hukumonline.com sejak tahun 2005. Razak pernah menjadi researcher untuk MaPPI dan LeIP tahun 1999 – 2003. Tahun 2003 – 2004 bergabung dengan legal officer di PT Catur Yasa. Tahun 2004 – 2005 menjadi research consultant di PA Asia Ltd. Jakarta.
Bhayu Mahendra Hendrobaskoro, pengalamannya di bidang jurnalistik sejak tahun 1993 – 2004 mulai dari Swadesi, EnCube Design, Men’s Health Indonesia dan Suksesi. Ketika mahasiswa aktif dalam buletin mahasiswa Ekspresi dan majalah kampus Suara Mahasiswa UI. Penghargaan yang pernah diraih tahun 2005, 3rd winner, Emotion Intelligence Journalistic Writing Competition. Tahun 1996, 2nd winner, Two Days Snapshot Photo Competition. Tahun 1995 1st winner, Archaeology Photo Competition. Tulisan terbaru Bhayu bisa dilihat di www.lifeschool.wordpress.com dan www.bhayu.wordpress.com
Buyung Maksum, setelah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Fajar Makassar, ia bergabung dengan tabloid politik Intim pada tahun 1999. Sejak tahun 2001 Buyung bekerja pada harian Fajar. Pengalaman liputannya mulai dari kerusuhan Ambon, politik pemilu, tsunami Aceh, sampai muktamar PKB di Semarang dan gempa Yogyakarta tahun 2005. Selama kursus ia akan menginap di mes Fajar daerah Palmerah Barat. Weblognya www.buyungmaksum.blogspot.com
D.W. Gumay, menjadi koordinator Informasi Flora & Fauna International Aceh Programme sejak Juni 2007. Agustus 2007 sampai sekarang menjadi pemimpin redaksi Jurnal ULU Masen dwi bulanan. Gumay juga menjadi penulis untuk berbagai Outreach dan publikasi media Wahana Lingkungan Hidup Indonesia [WALHI] Aceh, redaktur bulletin Tanah Rencong, WALHI Aceh. Gumay pernah mengikuti traning jurnalistik lingkungan untuk non government organization oleh LBH Palembang Oktober 2002 dan training jurnalistik dan publikasi media oleh eksekutif nasional WALHI kerjasama dengan Aceh Kita, September 2005. Artikel-artikelnya dimuat di Serambi Indonesia, Raja Post, dan Aceh Magazine. Weblog. www.dewagumay.wordpress.com
Dahlia, alumni jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Palembang 2007. Penghargaan yang pernah diraih adalah pemenang harapan 3 penghargaan penulis “Esai Sastra 2007” di koran lokal Palembang, diselenggarakan oleh Balai Bahasa Propinsi Palembang dan pemenang harapan 3 penghargaan penulis “Artikel Kepemudaan 2007” tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Menteri Kebudayaan dan Olahraga. Saat ini Dahlia menjadi Duta Bahasa Propinsi Sumatra Selatan 2007.
Dian Lestariningsih, ketika duduk di Sekolah Menengah Umum mendapatkan JICE (Japan International Corporation Centre) Exchange Program to Japan tahun 1999 – 2000. Penghargaan yang pernah diterima yaitu Third Prize National Writing Contest 2000, First Prize Yogyakarta – Jawa Tengah Province Writing Contest about Archeology 1999, and Third Place Yogyakarta Province Writing Contest about Economic 1998. Sejak tahun 1996 – 2000 menjadi redaktur dari Gema-BERNAS. Tahun 2006 – sekarang menjadi kontributor untuk The Beat Magazine (Java, Bali&Australia lifestyle & gig guide). Saat ini Dian aktif sebagai relawan di Kerabat Desa Kota (KDK) mendampingi 9 dusun binaan yang tersebar di wilayah korban gempa DIY-JATENG.
Eko Rusdianto, alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi [STIKOM] FAJAR Makassar, Jurusan Jurnalistik, 2003 – 2007. Pada Agustus – November 2007 mengikuti Kuliah Kerja Lapang Plus sebagai magang reporter di harian Fajar Makassar. Sejak 6 November 2007, menjadi peserta kursus Narasi III yang diselenggarakan Pantau dan saat ini tinggal di Jakarta dekat dengan kantor Pantau.
Enda Balina, sejak Februari 2005 bergabung dengan World Vision International dan saat ini ditugaskan di Aceh. Menjadi editor of World Vision ITRT’s gender report title ‘Still Standing Tall: Addressing Gender Issues in Banda Aceh’ untuk edisi bahasa Indonesia tahun 2006, contribute in Childview magazine – winter 05/06 edition (published by World Vision Canada) tahun 2005, dan sejak 2004 menulis beberapa berita dan feature yang sudah dipublikasi diberbagai media seperti Alertnet, Reuters-online, Word Vision website dan lain-lain. Menjadi anggota majalah sekolah ketika duduk di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum.
Gema Yudha, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Diponegoro dan aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Hayamwuruk (http://hayamwuruk-online.blogspot.com). Perkenalannya dengan jurnalisme sastrawi dimulai ketika LPM Hayamwuruk hendak mengadakan workshop Jurnalisme Sastrawi tingkat nasional di Semarang pada Februari 2005. Statusnya pada saat itu masih anggota magang dasar. Kini, Gema bertanggungjawab mengelola pendidikan jurnalistik untuk teman-teman di LPM Hayamwuruk karenanya ia mengikuti kursus Jurnalisme Sastrawi XIV ini.
Hayati Maulana Nur, pengalaman Yati menjadi reporter dimulai ketika tahun 1996 ia bergabung dengan majalah kampus Catatan Kaki. Pengalaman kerja di media sejak tahun 1998 yaitu di tabloid Suara Aliansi, tahun 1999 di tabloid Lensa dan tabloid Fokus. Sempat juga menjadi koresponden radio Merkurius TOP FM (jaringan Trijaya) dan koresponden majalah Tempo dan Tempo News Room tahun 2002. Mulai Maret 2003 menjadi reporter untuk Tribun Kaltim. Weblog www.bergerak.blogspot.com, www.senandung.wordpress.com, www.perempuanapi.multiply.com
Ivana, bekerja pada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, divisi Budaya Kemanusiaan, Subsidi Media Cetak dan menjadi redaktur pelaksana majalah Dunia Tzu Chi. Ivana telah bekerja selama tiga tahun di Yayasan ini. Ivana berharap semoga apa yang dia bagi lewat kata-kata bermanfaat bagi orang lain.
Marta Nurfaidah, sebelum menjadi reporter harian Surya tahun 2005 – sekarang, Marta pernah menjadi reporter di tabloid Nyata tahun 2003 – 2004. Tahun 2006 mengikuti Pelatihan Jurnalisme Anak bersama AJI Surabaya dan Unicef.
Mujidi, pengalamannya dalam dunia jurnalistik sudah dimulai di surat kabar Mediator ketika kuliah semester tujuh. Tiga bulan di Mediator, Mujidi pindah ke koran Equator Pontianak yang merupakan cabang dari Jawa Post. Setelah setahun di Equator, Mujidi bergabung dengan Borneo Tribune bulan Maret 2007 dan bertugas di wilayah kota Singkawang, Kalimantan Barat. Weblog: www.mujidi.blogspot.com
Ninok Hariyani, saat ini bekerja sebagai News Program Manager di DAAI TV. Pengalaman lainnya, selama 9 tahun di PT Indosiar Visual Mandiri, dan 5 tahun di radio Jatayu Angkasa Semarang. Ninok beberapa kali mendapatkan penghargaan seperti The Best Journalist for TV Features Category courtesy of John Hopkins University and Koalisi untuk Indonesia Sehat 2010 tahun 2002, penghargaan Produser Terbaik, Kategori Program Features Televisi, Anugerah Kebudayaan 2005, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dan penghargaan untuk program acara Horison sebagai Terbaik III Kategori Media Televisi “Anugerah Pesona Wisata Indonesia 2005” Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.
Oryza Ardyansyah Wirawan, menjadi reporter www.beritajatim.com sejak 1 Mei 2006. Juga bekerja di harian Jatim Mandiri. Sebelumnya bekerja di harian Radar Jember Jawa Pos Group (2002-2004) dan harian Suara Indonesia (2004 – 2006). Ketika mahasiswa aktif dalam kegiatan pers mahasiswa di kampusnya, di majalah mahasiswa Universitas Jember Tegalboto, Oryza pernah mendapatkan Juara I Lomba Artikel Fakultas Teknologi Pertanian UGM tahun 1998 dan Juara IV Lomba Esai kedutaan Besar Korea tahun 1999. Weblog www.manifesto-padi.blogspot.com
Yuyun Hairunisa, sudah 11 tahun bekerja di majalah SWA sejak tahun 1996 sampai sekarang, kini menjabat sebagai redaktur. Sebelumnya ia pernah bekerja di harian Terbit dan majalah Sinar sebagai reporter. (*)
10 December 2007
Labels: Kursus Jurnalisme Sastrawi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment