24 December 2007

Masa Depan Jurnalisme Naratif di Indonesia (1)
Aneh, Berita Bercerita Tidak Populer di Indonesia

Jakarta - Jurnalisme naratif atau narrative reporting sudah banyak digunakan di Amerika Serikat. Namun, di Indonesia yang punya tradisi bercerita (storytelling), genre ini justru tidak populer.

Saya sempat mewawancarai Janet E. Steele, profesor jurnalisme George Washington University. Ia pengampu kelas jurnalisme sastrawi yang digelar Yayasan Pantau, 10 " 21 Desember tempo hari.

Steele mengatakan, media massa harian di Indonesia masih terpaku pada konsep berita lempang (straight news) dengan model tulisan piramida terbalik. Dalam model ini, fakta inti berita diletakkan di satu atau dua alinea awal tulisan. Asumsinya, pembaca yang sibuk ingin mengetahui inti berita selekasnya.

Ini berbeda dengan reportase naratif atau bercerita. Junalisme naratif memiliki struktur berita seperti sebuah cerita, dengan bagian awal, pertengahan, dan terakhir. Ada empat aspek dalam reportase ini: rekonstruksi adegan, dialog, memakai beberapa sudut pandang, dan mengandalkan detail dalam peristiwa.

Dengan reportase naratif, pembaca akan lebih seperti seorang yang membaca cerita. œSecara umum hal itu belum dilakukan di koran di sini. Sebenarnya saya tidak tahu mengapa. Karena struktur piramida terbalik dipinjam dari budaya barat. Di Indonesia ada budaya bercerita. Tapi mengapa struktur piramida terbalik sangat populer di sini, kata Steele.

Di Amerika Serikat, jurnalisme naratif atau reportase naratif justru populer, sebagai siasat media massa cetak harian membendung serangan media elektronik. Banyak pembaca koran sudah tidak mendapatkan breaking news (berita cepat) dari koran. Mereka sudah tahu dari internet, televisi, radio.

œJadi untuk memikat pembaca baru, banyak koran di Amerika memakai jurnalisme naratif untuk menulis tentang peristiwa secara lebih mendalam, kata Steele, yang juga menggunakan model naratif dalam bukunya soal majalah Tempo berjudul Wars Within.

Koran Washington Post adalah salah satunya. Koran berpengaruh ini memakai satu atau dua berita setiap hari yang memakai gaya ini. (*)

No comments: