Kala Spanduk BBJ Dikibarkan di Langit Jember (1)
Warga Mendongak, Pesawat Mini Sempat Dikabarkan Nyungsep
Warga Jember mendongakkan kepala, saat 5 pesawat layang jenis trige dan 3 jenis paramotor melayang di langit Jember membawa spanduk bertuliskan Bulan Berkunjung Jember, Rabu (1/8/2007).
Ibu-ibu rumah tangga di kawasan kelurahan Tegalbesar sempat keluar rumah untuk melihat pesawat-pesawat kecil yang melintas itu. “Oh, spanduk BBJ,” kata salah satu ibu berjilbab.
Pesawat-pesawat layang itu juga sempat menarik perhatian saat terbang cukup rendah di kawasan alun-alun Jember. Rene Widodo, salah satu pilot trige, mengatakan bahwa pesawat memang sengaja diterbangkan rendah.
Pesawat-pesawat mini itu mengudara sekitar pukul 8.00 secara bergiliran. Jenis paramotor mengudara pukul 07.30 dan jenis trige mengudara pukul 08.00.
Para pengemudinya adalah atlet-atlet aerosport yang memiliki pengalaman ratusan jam terbang. Mereka adalah Rene Widodo, Rudolf Luenzun, Hari Agung, Krisyana Mustafa, dan Arif Eko Wahyudi.
Kehadiran pesawat-pesawat mini itu sempat membetot perhatian wartawan, saat ada kabar salah satu pesawat itu nyungsep. Wartawan pun lantas berpacu menuju ke bandara Notohadinegoro di desa Wirowongso tempat pesawat-peswat itu mengudara dan mendarat.
Hasilnya, tidak ada bukti sahih bahwa ada pesawat yang nyungsep. Semuanya masih didasarkan ‘konon katanya’. Kapten Nana Sutarna dari Seksi Pembinaan Potensi Dirgantara Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh membantah kabar tersebut. “Tidak ada tuh. Semua aman-aman saja,” katanya.
Di bandara Notohadinegoro, pesawat-pesawat mini yang tengah parkir itu justru tengah dikerubungi anak-anak kecil dan warga sekitar. Mereka tampak gembira melihat ‘makhluk asing’ yang jarang ditemui. Beberapa anak tampak mengelus-elus badan paramotor. (*)
01 August 2007
Labels: Obrolan Kota
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment