Kala Spanduk BBJ Dikibarkan di Langit Jember (2-Habis)
Jember Banyak Tower dan Gumuk, Ketinggian Minimal 300 Feet
Pesawat-pesawat mini jenis trige dan paramotor mengibarkan spanduk bertuliskan Bulan Berkunjung Jember di atas langit area kota Jember, Rabu (1/8/2007). Pesawat-pesawat ini harus terbang dengan ketinggian minimal 300 feet, karena banyaknya tower dan gumuk di Jember.
Hal ini diungkapkan salah satu pilot Rene Widodo, usai mendaratkan trige di bandara Notohadinegoro. “Kita memang harus maintain altitude tidak boleh kurang dari 300 feet (sekitar 100 meter),” katanya.
Widodo dan rekan-rekannya sempat terkena lesakan termal (panas bumi) dari bawah, sehingga ketinggian terbang trige sempat naik menjadi 350 feet. Termal ini tidak ditemui pada pagi hari, namun siang. “Jadi terbangnya agak goyang,” katanya tersenyum.
Trige yang dikendarai Widodo terbang di atas langit Jember dengan kecepatan 35 – 45 knot. Ia mengaku bisa terbang dengan smooth pada pagi hari. Kecepatan angin saat itu tak lebih dari 10 knot. Tak heran, jika trige itu berani terbang rendah di wilayah alun-alun.
Tidak semua pilot pesawat paralayang bisa membawa spanduk atau banner di udara. Hanya pilot khusus yang bisa membawa banner seperti banner BBJ. Widodo sendiri memiliki jam terbang solo 240 jam dan memiliki jam terbang 64 short sebagai tug pilot maupun training.
Bagi para pilot ini, melayang-layang di langit Jember boleh jadi adalah bagian dari rutinitas. Mereka datang, melayang, dan pergi.
Namun, bagi sejumlah anak yang menyaksikan pesawat-pesawat mini dari dekat, kehadiran mereka boleh jadi mengingatkan syair lagu penyanyi Memes. “Pesawatku terbang ke bulan…pesawatku terbang ke bulan…” Setuju atau tidak, kehadiran pesawat-pesawat itu telah menyisakan ceria. Suka. (*)
01 August 2007
Labels: Obrolan Kota
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment