Kisah Satu Keluarga yang Tewas Terkena AIDS (1)
Hn Dikuburkan Dekat Sang Anak
Suasana lengang melingkupi sebuah rumah di dusun Karangsukun kelurahan Bintoro kecamatan Patrang, Rabu siang (25/7/2007). Tak ada tanda-tanda bahwa keluarga yang tinggal di rumah itu tengah berduka, setelah salah satu anggotanya meninggal dunia Senin lalu.
Beritajatim.com disambut oleh seorang perempuan tua bernama Siamah dan seorang lelaki muda yang memperkenalkan diri sebagai Rifai. “Saya kakak Hn. Kalau ini ibunya,” kata lelaki muda ini.
Rifai menjelaskan, bahwa sang adik meninggal setelah sempat sakit demam dan diare selama dua bulan. Ia tidak tahu persis penyakit apa yang menggerus tubuh ringkih Hn. Ia tidak membawa Hn ke rumah sakit.
“Tapi ada dokter yang ke sini. Namanya Pak Nengah. Kata Pak Nengah, adik saya sakit tipus,” kata Rifai. Ia sama sekali tidak menyebut bahwa Hn mengidap penyakit AIDS.
Hn lantas meninggal Senin siang (23/7/2007). Ia dimakamkan di sebuah pekuburan yang tak jauh dari rumahnya. Rifai mengatakan, bayi Hn bernama Us yang meninggal beberapa bulan setelah dilahirkan juga dikuburkan di sana.
Jumal, salah satu tetangga dekat Hn membenarkan, bahwa Hn hidup sebatang kara setelah sang suami berinisial No dan bayi perempuannya yang dipanggil Us meninggal beberapa tahun lalu.
“No meninggal di Situbondo. Dia tukang ojek. Saya tidak tahu dia pernah kerja di luar negeri. Tapi waktu meninggal, ada luka parah di lehernya,” kata Jumal.
Kepala Dinas Kesehatan Jember dr. Oolong Fajri Maulana mengatakan, gejala seseorang terkena AIDS memang seperti terkena tipus. “Suhu tubuh yang bersangkutan tinggi dan mengalami diare. Sepintas seperti sakit tipus. Tapi sebenarnya itu dikarenakan kekebalan tubuhnya menurun,” katanya. (*)
25 July 2007
Labels: Kesehatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment