Arigato, Terima Kasih ... Ayo, Main Taiko!
Rombongan bocah Jepang yang tergabung dalam Aisen Warabe Taiko mengunjungi Jember dalam rangka Silaturahmi Budaya. Mereka bermain di hadapan para siswa di tiga sekolah, salah satunya di Sekolah Luar Biasa, Rabu (8/8/2007).
Kelompok taiko itu dipimpin Ogura Mutsumi. Setelah melakukan pentas dalam acara welcome party di pendapa, Selasa malam (7/8/2007), mereka melakukan tur ke SDN Jember Lor 3, SLB, dan SD Katolik Maria Fatimah.
Aksi taiko bocah-bocah Jepang ini akan dilanjutkan Kamis (9/8/2007) dengan mengikuti pawai kota dalam rangka Bulan Berkunjung ke Jember. Taiko sendiri adalah sejenis musik perkusi khas Jepang yang berusia ratusan tahun, dan biasa dimainkan saat upacara-upacara keagamaan.
"Saya senang sekali menerima kehadiran saudara kami dari Jepang. Saya berharap anak-anak kita akan mampu menciptakan perdamaian dunia," kata Bupati MZA Djalal, dalam pidato menyambut bocah-bocah negeri Matahari Terbit itu.
Harapan yang tak berlebihan. Dalam acara welcome party, bocah-bocah Jepang bisa membaur dengan bocah-bocah Jember. Bahkan, mereka berkolaborasi dalam permainan musik perkusi nan rampak dan rancak.
Saat anak-anak Jepang memainkan reportoar musik perkusi taiko yang bersemangat, entah siapa yang punya ide, tiba-tiba dua bocah Jember ikut memainkan perkusi band yang diletakkan di bawah panggung.
Aksi dua anak itu langsung mendapat aplaus dari puluhan hadirin. Mulanya dua bocah Jember tampak ragu-ragu. Namun Djalal langsung ikut turun dan menggebuk salah satu perkusi mengikuti irama permainan taiko. Tak butuh waktu lama: harmoni perkusi dua negara pun menyatu.
Aplaus bergema. Sebagian hadirin berdiri dan mengikuti irama perpaduan perkusi itu dengan tepukan tangan yang berirama pula. Rancak. Ogura Mutsumi tampak senang melihat perpaduan itu. Jajaran Muspida tersenyum lebar.
Usai acara, anak-anak Indonesia dan Jepang kembali berbaur dan bercanda bersama. Mereka tertawa-tawa akrab. Beritajatim.com yang penasaran dengan obrolan bocah dua bangsa ini, lantas menanyakan kepada salah satu bocah Indonesia. "Kamu ngobrol apa dengan anak-anak Jepang itu?"
Dengan cengengesan, bocah itu menjawab polos, "Ya nggak tahu, Om." Tawa para wartawan pun meledak. Namun, dengan cueknya si bocah berlalu dan kembali mendekati sahabat-sahabat barunya dari Jepang.
"Ini baru pertama kali kami ke Indonesia. Saya senang dengan keramahtamahan masyarakat Jember. Kami berharap, anak-anak Indonesia juga bisa berkunjung ke Jepang," kata Mutsumi.
Kepala Dinas Pendidikan Achmad Sudiyono memang berharap anak-anak Jember bisa berkunjung ke Jepang. "Jepang salah satu negeri maju. Anak-anak kita bisa belajar banyak dari mereka," katanya. (*)
08 August 2007
Labels: Seni Budaya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment