26 February 2011

Sorry, I Have to Finish This

Delapan mahasiswa itu dari berbagai negara. Berkumpul di sebuah beranda rumah di Jalan Mawar, Sabtu (26/2/2011), dan sama-sama memegang canting: membatik.

Berasal dari Laos, Estonia, Polandia, Prancis, dan Thailand, mereka bagian dari pertukaran pelajar di Universitas Jember. Mereka selama beberapa lama tinggal di Jember dan mempelajari bahasa dan budaya lokal.

Saat tiba di Rumah Batik Rolla, tempat mereka belajar membatik, saya menemui delapan orang yang serius bekerja. Sebagian besar perempuan. Mahasiswi kulit putih tampak berkeringat. Jember hari Sabtu siang tak terlampau panas. Mendung, namun gerah untuk ukuran orang Eropa.

Dibandingkan saya yang pernah ikut sekali memegang canting semasa SMA, hasil karya para mahasiswa asing ini memang jauh lebih bagus. Mereka tekun sekali menggerakkan canting mengikuti motif di atas kain.

Saking seriusnya, seorang mahasiswi berkulit putih menampik untuk diwawancarai wartawan televisi. "No, I have no time. I have to finish this," kata mahasiswi berwajah jelita itu.

"Just two minutes," kata saya. Ia masih menggeleng.

Tri Endah Dananingsih, pembina batik di Rumah Batik Rolla, meminta kepada Siti Fatimah, mahasiswi asal Thailand, untuk menggunakan perasaannya.

Siti Fatimah, mahasiswi asal Thailand, menyatakan senang bisa belajar membatik. "Di Thailand ada juga, Tetapi tidak sama-sama Indonesia," katanya, dengan bahasa Indonesia yang agak kaku.

Fatimah belum pernah mencoba untuk membatik di Thailand. Persentuhannya dengan kerajinan batik baru dilakukan pertama kali di Indonesia. "Pertama kali senang dan takut sedikit kalau membuat. Lama-lama tidak takut dan senang," katanya.

"Pertama sulit dan tangan kaku. Kalau berlama-lama tidak kaku lagi, tidak takut," kata Fatimah.

Tri Endah memuji hasil karya para mahasiswa asing ini. "Sudah bagus. Tinggal pendalaman. Mungkin mereka bisa dilatih seminggu atau dua minggu," katanya.

Mahir membatik membutuhkan waktu tak singkat. Butuh waktu setidaknya dua bulan, dan itu tergantung individu masing-masing. Tri mengingatkan, ini pekerjaan seni dan tidak bisa terburu-buru untuk menguasainya. "Pikiran kalau gelisah bisa mempengaruhi," katanya.

Fatimah berniat serius mempelajari batik. Ia akan belajar batik di Rumah Batik Rolla setiap Jumat dan Sabtu. Tri mengatakan, jika tidak mampu membatik, maka akan diarahkan pada kerja mewarnai atau blok warna. "Kadang ada yang tidak bisa membatik, tapi bisa mewarnai," katanya. [wir]

No comments: