10 January 2011



Lagu Provokatif Mulai Terkurangi di Tambaksari


Lagu-lagu provokatif yang biasanya terdengar dan diarahkan kepada kelompok suporter lain saat Persebaya bertanding mulai terkurangi, dalam laga Liga Primer Indonesia, Senin (10/1/2011) malam.

Lagu-lagu pemberi penyemangat untuk Persebaya diperdengarkan oleh 20 ribu Bonek. Di awal-awal, sempat terdengar sebentar lagu provokatif. Namun, berikutnya, lagu itu tak terdengar lagi dan digantikan lagu lain. Di lapangan, Persebaya menggulung Bandung FC 2-1 (0-0).

Lagu Susis milik Sule yang biasanya digunakan sebagai lagu provokatif di beberapa stadion di Indonesia pun diubah. Selain untuk menyemangati Persebaya, juga untuk menghujat Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. "Susis.. wo wo wo... susis... Surabaya tetap eksis," demikian lagu itu.

Prasetyo Utomo, administrator Bonek Brotherhood, senang dengan perkembangan positif itu. "Bonek mulai dewasa, tapi jangan pongah dan sombong. Tetap belajar ke arah yang lebih baik," katanya.

Nanang Ariadi, salah satu anggota Tim Sebelas Aliansi Suporter Indonesia, menyambut positif perubahan yang terjadi di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya. "Sebuah lompatan sikap cukup positif untuk Bonek dengan minimnya lagu yang bersifat hujatan," katanya.

Lagu kecaman untuk Nurdin Halid dengan bahasa khas Surabaya justru terdengar lebih keras. Beberapa suporter pun juga tampak membawa spanduk yang mengutuk rezim Nurdin Halid. "Hal yang sama juga terjadi di Gelora Bung Karno tatkala putaran final Piala AFF kemarin," kata Nanang.

Nanang berharap, tren positif ini bisa dipertahankan selama Liga Primer Indonesia berlangsung. Ia juga berharap tren yang sama juga terjadi di seluruh stadion di Indonesia. "Bravo sepakbola sportif," katanya. [wir]

No comments: