15 September 2010

Cak Nun: Bonek Pasti Bisa Ekspresikan Budaya Kreatif!

SURABAYA, KOMPAS.com - Melalui forum “Bang-bang Wetan” yang digelar di pendopo samping Stasiun TVRI Jawa Timur, Senin (1/3/2010) malam, Emha Ainiun Najib mengimbau kepada seluruh suporter Persebaya Surabaya (Bonek) untuk bisa menjadi simbol bagi budaya kreatif Surabaya.

Terlepas dari sanksi dari Komdis PSSI kepada Persebaya, Cak Nun, sapaan akrab budayawan asal Jombang itu, menjelaskan, Bonek adalah sebuah simbol persepakbolaan Surabaya. Tapi, dia juga mempertanyakan kenapa Bonek tidak membawa budaya Surabaya. Menurut Cak Nun, Surabaya mempunyai karakter egaliter, pekerja keras, dan jenaka.

“Marilah kita bersama mendukung Bonek untuk bisa mengekspresikan budaya kreatif Surabaya. Bonek bisa menjadi pembawa paket-paket budaya yang menyenangkan bagi banyak orang. Saya yakin Bonek bisa, karena Bonek mempunyai energi yang tidak dipunyai oleh kelompok yang lain,” jelas Cak Nun.


Pada forum pencerahan yang diprakarsai oleh Cak Nun tersebut juga tampak Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Ketua Kelompok Suporter Persebaya Balgo Mulyono. Bahkan, Ketua Umum Persebaya, Saleh Ismail Mukadar, juga datang ke acara tersebut.

Lewat forum itu, Saleh mengkritisi keputusan Komdis PSSI yang kembali memberikan denda kepada Persebaya terkait ucapan rasis yang dilontarkan suporter fanatiknya saat pertandingan melawan Persib Bandung pertengahan Februari lalu. Persebaya pun didenda Rp 250 juta. Saleh menilai hukuman Komdis tersebut tidak adil.

“Di mana-mana suporter menyanyikan lagu seperti yang dinyanyikan Bonek. Tapi, kita dihukum 250 juta sementara yang lain tidak. Ini menurut saya sungguh tidak adil,” tegas Saleh.

Padahal, menurut Saleh, pengurus Persebaya juga sudah berulang kali mengimbau suporter untuk tidak mengeluarkan nyanyian rasis, agar tidak ada sanksi lagi. (C5-10)

No comments: