01 May 2010

Persebaya Runner Up Piala Marah Halim 1972

Dokumentasi TEMPO 29 April 1972. Mengalahkan Persema Malang 1-0 di semifinal, Persebaya kalah 1-3 melawan tuan rumah PSMS Medan di final. Marah Halim Cup adalah nama turnamen bergengsi di tahun 1970-an, selalu diselenggarakan di Medan, diambil dari nama Gubernur Sumatra Utara.


Sukses Yang Mahal

DIATAS kertas PSMS sudah menang. ItuIah ramalan Sulaiman Siregar SH Ketua Umum klub Pardedetex
dan bekas pelatih PSKB Bindjei jang disampaikannja kepada koresponden TEMPO mendjelang final "Marah Halim Cup 16 April jang lalu. Walau sang Ketua bukan seorang astrolog, namun ia mejakini itu berdasarkan pada kekompakan barisan belakang PSMS jang didjaga oleh pemain Pra Olimpik Indonesia jang baru pulang dari Rangoon seperti: Anwar Udjang, Juswardi, Sarman, Ronny Pasla dibantu pula oleh Zulham dan lain-lain. Jang saat ini merupakan benteng tangguh dan sulit untuk ditembus lawan.

Sehari setelah usainja pertandingan, dalam suatu pertemuan di Hotel Danau Toba kembali Sulaiman mengatakan kepada Zakaria M. Passe: "Apa saja bilang. Benar 'kan'?". Apa jang dibenarkan pengatjara ini adalah bahwa PSMS telah bermain untuk menang Bukan seperti Persidja, bermain tjantik dengan teknis jang baik, namun hasilnja mengetjewakan. "Teknis baik belum djaminan untuk menang", udjar Sulaiman pula. Utjapan ini ada benarnja, konon sampai terdjadinja "Tragedi Rangoon" karena ini jang serupa.

Main sore.
Patut pula ditjatat penilaian atas pemegang "Marah Halim Cup"' ini meskipun mereka tidak mempunjai teknis permainan jang baik, tapi mudah terpantjing oleh lawan. Ketika PSMS berhadapan dengan PSM ternjata mereka djuga bisa bermain baik dengan kerdjasama jang mejakinkan, karena lawan bermain bersih. begitu pula ketika PSMS menghadapi Persidja dan Persema (Malang).

Namun ketika bertemu dengan Kadir cs dibabak terachir, PSMS segera terpantjing oleh beberapa pemain Persibaja jang ingin main sore" - meskipun tidak sempat terdjadi hal-hal jang tidak diinginkan. Dari hasil peladjaran turnamen 6 besar ini, ada beberapa hal jang bisa dimanfaatkan untuk persepak-bolaan kita: dalam menghadapi lawan kita semata-mata tidak bisa mengandalkan soal teknis sadja. Masalah kekompakam teknis perorangan, penilaian situasi ditambah dengan hasrat untuk memenangkan peperangan bukan hanja untuk menang dalam pertempuran, patut didjadikan satu. Walau untuk keluar sebagai djuara masih djuga tergantung pada bola jang masih bundar.

Disegi penjelenggaraan pertandingan, turnamen jang diadakan untuk memeriahkan usia ke-63 Kotamadya Medan kelihatan berdjalan litjin. Penonton Medan jang terkenal fanatik itu ternjata bisa djuga tertib dan mendjaga diri, sehingga kekeruhan jang akan mengganggu djalannja kompetisi tidak sampai terdjadi.

Hanja sadja dalam masalah keuangan sukses ini harus dibajar mahal. Untuk pertama kalinja dalam sedjarah sepak bola di Medan, panitia mengalami kerugian. "Tapi kerugian uang itu tidak perlu dipersoalkan", kata Kamarudin Panggabean jang akan menutupi kerugian itu bersama Gubernur masing-masing mengeduk kantong 1 dan 2,5 djuta rupi ah.

Komda PSSI jang djuga merangkap Ketua KONI Sumatera Utara pun mengambil tjontoh kerugian jang diderita oleh Ali Sadikin sewaktu menjelenggarakan Anniversary Cup I jang defisit Sampai 14 djuta rupiah, tapi tahun berikutnja untung dengan djumlah jang sama. "Mudah-mudahan kita di Medan pada tahun depan djuga bisa begitu", tambah Kamarudin. ***


Hasil Turnamen Piala Marah Halim Babak penjisihan:
PSMS - Persema 1 -- 0
Persidja - Persib 1 -- 0
PSMS - PSM 1 -- 1
Persibaja--Persib 3 -- 0
PSM - Persema 1 -- 2
Persidja- Persibaja 1 -- 1

Semi-final:
PSMS - Persidja 1 -- 0
Persibaja - Persema 1 -- 0

Perebutan Tempat Ketiga : Persidja -- Persema 4 -- 1

FINAL: PSMS--Persibaja 3 -- 1

No comments: