11 June 2009

Soal Pasar, Basofi Sudirman Dukung JK

Mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman mendukung konsep calon presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam hal pengembangan pasar tradisional. Ia sepakat, pasar tradisional harus dilindungi dari persaingan kapitalisme global.

"Menghadapi pasar bebas tidak berarti kita harus pasif. Kita justru harus aktif. Andaikata defensif, kita harus defensif aktif," kata Basofi kepada beritajatim.com, Kamis (11/6/2009).

Jusuf Kalla dalam paparannya di depan pengusaha, beberapa waktu lalu, menyebutkan, pemerintah sebaiknya tak hanya memperhatikan pasar modal. Pemerintah juga harus menangani pasar tradisional seperti pasar Tanah Abang, pasar Turi, dan pasar-pasar lainnya. "Saat pasar modal ambruk, pasar-pasar itu masih tetap hidup," katanya.

"Menurut saya itu betul sekali. Beliau memang praktisi ekonomi. Pasar-pasar itu memang sebaiknya kita lindungi dan lebih hidupkan," sahut Basofi.

Basofi prihatin melihat kondisi pasar dan toko tradisional yang terancam oleh ritel-ritel modern. Pemerintah seharusnya membatasi pertumbuhan ritel agar tak masuk hingga ke desa. Menurut dia, di negara maju pun, pemerintah melindungi para pedagang tradisional.

Selain menjaga agar ritel seperti mart tak berkelanjutan masuk desa, Basofi mengusulkan agar ada pembinaan terhadap pedagang tradisional. Kunci persaingan adalah profesionalisme. Maka, pedagang tradisional pun harus profesional.

Basofi mengingatkan konsep pasar khusus di desa-desa. Pasar khusus ini disesuaikan dengan potensi desa tersebut, sehingga warga tak kesulitan memasarkan komoditas unggulan. Ia mencontohkan perlunya pasar khusus ikan di Kabupaten Lamongan yang terkenal dengan tambak.

Basofi juga mengusulkan, agar ada kerjasama kemitraan antara pedagang tradisional dengan pedagang besar. Dalam salah satu buku, Kalla menyebut, konsep kemitraan haruslah berjalan setara. "Kemitraan antara pengusaha besar dengan yang kecil itu bukan kegiatan amal, tapi berlandaskan bisnis dengan konsep sama-sama untung," katanya.

Jika kelak benar-benar menjadi presiden, Basofi berharap visi dan misi ekonomi Kalla benar-benar disosialisasikan. Dengan demikian jajaran pemerintah mulai dari pusat hingga kabupaten dan kota melaksanakannya dengan benar. "Sekarang satu kabupaten dengan kabupaten lainnya saja kadang tidak sama. Itulah kenapa dulu saya pernah bersikukuh kita membutuhkan Departemen Penerangan. Tapi sekarang Penerangan diganti dengan Departemen Komunikasi dan Informasi. Padahal ini bukan hanya soal teknologi informasi," kritik Basofi. [wir]

No comments: