15 June 2009

Butet Oke Kalau Diajak Makan dan Bicara SBY

Seniman dan budayawan Butet Kertaredjasa tenang-tenang saja, saat menanggapi kecaman dan aksi unjuk rasa mahasiswa yang memprotes monolognya dalam deklarasi pemilihan presiden damai, di kantor Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu.

"Nggak apa-apa. Biasa saja. Saya ini tukang kritik, dikritik ya boleh-boleh saja," kata Butet saat dihubungi beritajatim.com, Senin (15/6/2009) malam.

Selama ini, Butet juga tidak melihat apakah ada tendensi tertentu dari mereka yang mengecam dirinya. Pendukung atau pun tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono tidak ada yang mendatanginya langsung, dan menyampaikan protes langsung kepadanya. "Protesnya ya itu, lewat demo, lewat media massa," kata Butet.

Apakah lebih baik protes itu disampaikan langsung kepada Butet? "Lho, saya kalau diajak omong-omongan, sambil diajak makan-makan ya senang. Berarti SBY baik to," katanya.

Dalam acara deklarasi damai itu, Butet tampil dalam sesi kebudayaan sesuai pesanan dari kubu Megawati-Prabowo. Monolognya selama kurang lebih setengah jam membuat SBY tak bisa tersenyum. Kritik dihantamkan ke sana kinerja pemerintah selama ini, termasuk ke Komisi Pemilihan Umum.

Akibatnya, Butet dikecam oleh kubu SBY. Bahkan, KPU sempat memplenokan penampilan Butet itu. Terakhir, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gema Saba), salah satu ormas pendukung pasangan SBY-Boediono, menentang monolog yang menghujat tersebut. [wir]

No comments: