04 January 2009

Bapak sudah Pulang ke Rumah

Bapakku sudah sehat lagi dan pulang ke rumah. Satu ring (cincin) yang disebut Tsunami Stand sudah terpasang di saluran darah menuju jantungnya. Saluran darah ini tersumbat oleh kerak, yang kemungkinan disebabkan oleh kebiasaan merokok yang sudah tak dilakukan lagi 20 tahun lalu.

Betapa berbahayanya rokok... (tak heran jika sebagian orang bersikeras melarang rokok).

Bapak pulang, dan disambut makanan kupang dari Mbak Mus. Enak sekali. Mbak Mus adalah istri adik kandung Ibu, Bambang Priambodo.

Ada banyak cerita dan fakta selama Bapakku dirawat di rumah sakit yang sebenarnya bagus untuk ditulis sebagai kritik bagi dunia kedokteran. Tapi aku menghormati keinginan Bapak agar tidak menuliskannya, demi kebaikan semua orang.

Tapi suatu saat aku tetap akan menuliskannya. Entah kapan. Bisa satu tahun lagi atau bahkan 20 tahun lagi. Selama aku masih hidup dan menjadi wartawan yang meliput pelayanan publik, aku akan tetap akan menuliskannya suatu saat kelak.

Karena aku yakin itulah fungsi jurnalisme: mengingatkan semua orang, apapun harga yang harus dibayar. Termasuk harga untuk diriku sendiri. Ini sesuatu prinsip, dan prinsip itulah yang dulu diajarkan ayahku: mengatakan apapun yang dianggap benar, walau itu pahit. (*)

No comments: