23 July 2008

Maafkan Saya...Saya Menyumbangkan Dua Suara Golput

Maafkan saya. Saya tak bermaksud hendak mencederai pemilihan gubernur Jawa Timur. Tapi hari ini saya berterus terang, bahwa saya menyumbangkan dua suara golput.

Saya warga kabupaten Jember, dan punya kartu tanda penduduk kecamatan Kaliwates. Sejak jauh-jauh hari, saya bertanya kepada istri saya, apakah ada pendataan untuk pemilihan gubernur. Istri saya mengatakan, belum ada petugas yang datang ke rumah kami.

Saya berkata kepada istri saya. "Kayaknya kita nggak terdata, deh. Mungkin kita nggak akan bisa nyoblos besok."

Saya salah. Rabu pagi (23/7/2008), saya menerima SMS dari istri saya. "Yanda, ada kartu pemilih diantar ke rumah."

Ah, senangnya hati saya. Ternyata, saya masih dianggap sebagai warga Jawa Timur. Sayang, saya tidak bisa menggunakan hak saya untuk mencoblos salah satu dari lima pasang kandidat. Saya saat ini berada di Surabaya, karena urusan pekerjaan.

Saya sudah melupakan keinginan untuk nyoblos, saat tiba-tiba sebuah SMS masuk ke ponsel saya. Dari adik saya yang tinggal di kecamatan Rungkut, Surabaya. Dia bilang, bahwa di rumah ada kartu pemilih atas nama saya.

Alamak. Kagetlah saya. Saya memang pernah menjadi warga Surabaya. Saya tinggal puluhan tahun di kota ini, dan baru resmi tinggal di Jember beberapa tahun belakangan.

Bagaimana ini? Betapa saktinya saya, bisa mecah sukma menjadi orang Jember sekaligus warga Surabaya.

Apa yang harus saya lakukan dengan dua kartu pemilih ini? Pikir punya pikir, karena sibuk mengurus pekerjaan dan merasa tak punya hak memilih di Surabaya, saya akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihitu. Biarlah tahun ini saya tidak berpartisipasi dalam pemilihan gubernur.

Maafkan saya, karena saya seorang menyumbangkan dua suara golput. Moga-moga, suara golput tidak makin tinggi gara-gara saya. <*>

No comments: