16 February 2008

Menteri Pertanian Sindir Dosen Jember

Menteri Pertanian Anton Apriyantono menyindir dosen di Jember, dalam sesi dialog dengan mahasiswa dan petani pada acara peresmian pengembangan somatic embryonic Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Sabtu (16/2/2008).

Sindiran meluncur spontan dari Anton, saat hendak menjawab pertanyaan mahasiswa mengenai kondisi pertanian Indonesia. Mahasiswa bernama Firdaus Malik mempertanyakan konsistensi pembangunan pertanian di Indonesia.

"Sebenarnya persoalan seperti ini jadi kajian dan dijelaskan dosen-dosennya. Ke mana ini dosen-dosennya? Masak seorang menteri harus memberikan penjelasan. Bisa habis tenaga saya," kata Anton.

Dia mengatakan perjalanan pembangunan pertanian berjalan pada relnya hingga pembangunan lima tahunan (pelita) tahap ketiga. "Lalu kita ingin terlalu cepat, meloncat. Sementara pertanian belum kuat," jelasnya.

Dengan kondisi ini, pemerintah saat ini ingin kembali merevitalisasi dunia pertanian. "Membangun pertanian bagaikan mengumpulkan puing-puing berserakan lalu dijadikan bangunan," katanya.

Anton memandang pada masyarakat terdapat kendala tranfer informasi. Tidak semua masyarakat menerima penjelasan pemerintah. Ini bisa jadi karena pemerintah masih kurang gencar memberi penjelasan mengenai pembangunan dunia pertanian.

"Atau ada antitesis. Dulu zaman masih otoriter, suara pemerintah dianggap kebenaran. Sekarang, semua ingin bicara. Suara pemerintah dianggap salah. Suara pengamat dan politikus dianggap lebih benar," kata Anton. [*]

No comments: