Mengintip Tes Wawancara Anggota PPK
Melamar Jadi Anggota PPK Seperti Pasang Togel
Suasana ruangan ketua di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah Jember, jalan Kalimantan, diwarnai gelak tawa. Celetukan-celetukan kocak terdengar di sana-sini.
Tidak ada kesan serius dan menegangkan, saat lima anggota PPK memberikan tes wawancara untuk 310 calon anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK). Ada beberapa pertanyaan serius. Namun, sejumlah pertanyaan serius juga ditimpali pertanyaan kocak, sehingga peserta tes ikut tertawa.
Para peserta dipanggil satu per satu memasuki ruangan tes. Waktu tes tidak lebih dari 10 - 15 menit. Ketua KPUD Jember Sudarisman selalu mengawali pertanyaan tentang motivasi peserta mendaftar menjadi anggota PPK.
Diberi pertanyaan motivasi, rata-rata peserta selalu menjawab formal. "Saya ingin bisa berbuat sesuatu untuk bangsa ini," kata Sugiono, salah satu peserta. Ia juga menyatakan siap berlapang dada jika tidak terpilih nantinya.
Mengenai kemungkinan diancam saat menjalankan tugas, Sugiono mengaku siap. Menurutnya, KPUD Jember tentu tidak akan membiarkan PPK yang terancam dalam menjalankan tugas.
Jawaban Sugiono langsung disahuti Ketty Tri Setyorini dengan gaya anak baru gede, salah satu anggota KPUD, "Maksud lo,? kata Ketty. Sugiono jelas saja gelagepan kena sambar pertanyaan seperti itu.
Ketty semakin membuat Sugiono cengar-cengir, setelah ditanya soal sikapnya jika ada anggota PPK berjenis kelamin perempuan. Sugiono tidak mempersoalkan karena bisa dibuat hiburan mata. Ketty langsung menyambar, "Apa perempuan itu buat pandang-pandangan saja,? kata Ketty.
Terakhir, Ketty mengingatkan agar peserta tes mempersiapkan diri jika tak terpilih. "Ini seperti pasang togel. Semua tergantung yang di atas," katanya.
Lain lagi dengan Soni Harsono, salah satu peserta. Ia ditanya soal gaji yang pantas sebagai anggota PPK. "Ini kerja sosial, ya gajinya antara Rp 300 - 500 ribu," katanya.
Sudarisman mengatakan, KPUD Jember memang sengaja menghadirkan suasana tes wawancara yang santai. "Kami ingin menggali kejujuran mereka. Kalau tegang, nanti jawabannya cenderung dibuat-buat," katanya.
Mayoritas peserta tes adalah wajah lama yang berpengalaman sebagai PPK atau panitia pemungutan suara saat pemilu dan pemilihan kepala daerah. Namun pengalaman bukan jaminan. " Kami akan melihat integritas mereka. Hasil tes wawancara akan diakumulasikan dengan hasil tes tulis," kata Sudarisman.
Usai tes, Soni Harsono menilai, sejauh ini KPUD Jember masih cukup adil dalam melaksanakan tes. "Hasil pelaksanaan tes dengan nilai tes tulis masih sesuai," katanya. [*]
19 February 2008
Labels: Politik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment