Masa Depan Jurnalisme Naratif di Indonesia (7-Habis)
Multimedia untuk Reportase Naratif Sangat Dibutuhkan
Reportase naratif bisa menjadi salah satu andalan media massa online di Indonesia. Dengan menggunakan multimedia, kelak reportase naratif dalam media online bisa menarik lebih banyak pembaca.
Janet Steele, profesor jurnalisme dari George Washington University mencontohkan reportase dua wartawan Washington Post soal pelayanan di rumah sakit militer, yang diterbitkan Maret tahun lalu.
"Sampai sekarang masih ada (polemik) akibat (pemberitaan itu) di website Washington Post, masih ada follow up berita, masih ada komentar, video dari saksi. Internet luar biasa. Tapi semua akibat (pemberitaan) ini berasal dari dua berita yang memakai gaya narasi," kata Steele.
Steele membayangkan, kelak di Indonesia pada masa depan, media cetak dan media internet tidak terpisah dan saling berlawanan. "Di masa depan, pasti ada keperluan untuk orang yang menulis dengan baik, bisa menggambarkan dengan baik, bagi koran maupun internet," tambahnya.
Kelak, jika ada berita mengenai perdebatan di DPR, misalnya, selain membaca beritanya, orang bisa membaca transkrip perdebatan. "Bisa memakai link bagi orang yang tertarik membaca yang asli, bisa membuat audio wawancara. Ada banyak yang bisa dilakukan," kata Steele.
Namun tetap saja, media online membutuhkan sebuah tulisan yang bagus. "Ini dasar. Reporting, writing, editing, selalu akan penting di platform apa saja," ingat Steele. (*)
02 January 2008
Labels: Jurnalisme
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment