25 July 2007

Kisah Satu Keluarga yang Tewas Terkena AIDS (3-Habis)
Keluarga Hn Tertutup terhadap Petugas Kesehatan

Tewasnya satu keluarga di Jember akibat AIDS adalah sebuah tragedi kemanusiaan. Dinas Kesehatan Jember tak bisa banyak membantu, karena keluarga Hn tertutup terhadap petugas kesehatan.

Kepala Humas Dinkes Jember Jumarlis mengatakan, begitu berhasil mengidentifikasi adanya HIV/AIDS pada tubuh Hn, pihaknya sudah mewanti-wanti agar perempuan itu dijaga betul.

“Hn tertutup, dan tidak mau melaporkan sakit apa. Tapi dia sudah masuk ke fase AIDS. Kondisi badannya kurus,” kata Jumarlis. Keluarga Hn telah ikut dimotivasi agar tidak terjadi penularan lebih lanjut.

Bukannya mendengarkan saran itu, Hn malah dibiarkan keluarganya merantau ke Kalimantan selama tiga bulan. Setelah masa perantauan itu, Dinkes kehilangan jejak. Perawatan rutin terhadap Hn pun terhenti.

“Kami bahkan tidak tahu persis kapan dia pulang ke rumah. Tahu-tahu sudah kritis dan meninggal,” kata Jumarlis saat ditemui beritajatim.com, Rabu (25/7/2007).

Kini, Dinkes berupaya melacak keberadaan suami kedua Hn. Menurut informasi yang dibenarkan oleh sang kakak Rifai, Hn sempat menikah kembali setelah ditinggal mati oleh sang suami No dan sang anak Us. Suami baru berinisial Shn ini adalah warga Bintoro juga.

Pernikahan Hn dengan Shn hanya bertahan setahun dan tidak dianugerahi anak. “Shn ternyata sudah punya istri. Hn tentu saja tidak mau dijadikan istri kedua,” kata Jumal, tetangga Hn.

Adakah kemungkinan Shn juga tertular HIV/AIDS? Ini yang masih menjadi tanda tanya. Namun, sebagai suami Hn, Shn tentu saja berisiko terkena melalui hubungan seksual. Jumarlis sendiri masih berupaya mencari Shn untuk diperiksakan di klinik Voluntary and Consulting Test). (*)

No comments: