13 July 2006


Muhammad Neo Ardyansyah Guerin

Akhirnya, putra pertamaku lahir Ahad, 2 Juli 2006 lalu. Malam hari, pukul 20.00, tangis terdengar dari ruang bersalin RSUD dr. Soebandi. Lunas sudah penantianku selama 12 jam penuh ketegangan. Lunas sudah penantian kami selama hampir dua tahun pernikahan.

Aku menamakan dia MUHAMMAD NEO ARDYANSYAH GUERIN. Ini sebuah nama yang begitu besar maknanya.

Muhammad adalah nama nabi umat Islam, manusia terhebat sepanjang sejarah zaman. Ia lebih hebat dari seorang Lenin, Guevara, atau Marx atau Yesus. Andai empat tokoh itu digabung sekalipun, Muhammad tetap yang terbesar.

Ini bukan bicara keyakinan. Mari bicara fakta. Hanya dalam 25 tahun kenabian, Muhammad mampu mengubah tatanan kultur sebuah suku, sebuah bangsa yang biadab menjadi beradab. Ini sebuah revolusi sesungguhnya. Revolusi robbani, ketuhanan.

Neo adalah bahasa latin untuk ‘Baru’. Neo adalah manusia baru. Jika aku gabungkan dengan Ardyansyah, Neo Ardyansyah: ini Ardyansyah yang baru. Aku berharap anak ini menjadi pembaharu bagiku. Ia kelak yang bisa memperbarui sifat jelekku, menjadi manusia yang lebih baik.

Neo juga adalah nama tokoh dalam film Matrix yang diperankan Keanu Reeves. Aku tergila-gila dengan film itu. Neo adalah sosok pahlawan revolusioner yang berani melawan dominasi mesin. Dalam dunia nyata, Neo adalah perlawanan terhadap kapitalisme.

Guerin, aku ambil dari Veronica Guerin. Ia jurnalis Irlandia yang gugur, dibedil oleh sindikat narkoba karena tulisan investigasinya yang tajam. Guerin diangkat menjadi pahlawan nasional Irlandia, karena tulisan dan kematiannya mampu membangkitkan rakyat Irlandia untuk melawan para pengedar narkoba.

Shakespeare adalah bodoh ketika bilang What is A Name, apalah arti sebuah nama. Bagiku, nama adalah doa. Harapan yang tak putus. Maka, itulah harapanku kepada anakku kelak.

Neo…Son of The Brave…The Chosen One… (*)

No comments: