14 May 2009

PBNU: Jangan Pilih Capres yang Berpolitik Uang

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyerukan agar warga Nadhliyyin, terutama para kiai, tidak termakan politik uang. Warga NU sebaiknya tidak memilih calon presiden yang memainkan politik uang.

"Secara umum, saya ingin menyadarkan umat tentang bahaya money politics. Orang yang mempunyai duit itu duitnya dari mana?" kata Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, usai acara silaturahim di Pondok Pesantren Al Qodiri, Kamis (14/5/2009).

Menurut Hasyim, calon presiden yang merasa sudah membeli umat, tidak akan memiliki sifat yang jujur dan bisa dipercaya dalam kepemimpinan. Ia meminta agar rakyat memilih calon presiden yang memiliki karakter.

"Orang yang punya karakter biasanya tak bergelimang uang," kata Hasyim. Jika masyarakat terbiasa dengan politik uang, maka calon yang berkarakter kuat tak akan terpilih.

Politik uang merusak agama dan kehidupan berbangsa. Namun, Hasyim tidak mau menyalahkan rakyat sepenuhnya. Kemiskinan yang luar biasa membuat rakyat mudah terkena politik uang.

"Pemimpin-pemimpin, terutama para kiai, jangan terkena money politics ini. Kalau pemimpin sudah kena, maka (money politics dalam) masyarakat tak bisa dihentikan," kata Hasyim.

PBNU mengingatkan seluruh warganya, agar menggunakan kebebasan dalam memilih pemimpin secara bertanggungjawab. Warga NU harus menggunakan kemaslahatan NU, agama, dan negara sebagai parameter.

"Jangan menggunakan kebebasan untuk memilih pihak, yang kalau besar menggusur NU," kata Hasyim. (wir/eda)

No comments: