SI Tidak Terbit Lagi
SI tidak terbit lagi, sejak Jumat 26 Januari lalu. Ada dua versi. Versi pertama: Abror ditelikung oleh konsorsium Agil dan Tatang. Duit yang mestinya dikucurkan ternyata tidak dikucurkan. semuanya janji kosong.
Versi kedua: Abror yang menyalahi janji dengan investor. Investor ragu dengan kemampuan Abror memenuhi hutang-hutang peninggalan SI lama. Kondisi diperparah karena Abror tidak mau nego sendiri dengan investor dan malah menyuruah anak buahnya seperti Rony dan Hakim.
Mana yang benar? aku tidak tahu. Tapi aku sudah lelah. Hari ini aku menulis reportase mendalam soal SI. Sebuah reprtase subjektif dari sudut pandang seorang wartawan daerah yang menjadi korban konflik para pemilik modal.
Aku lelah. Bayiku insya Allah sebentar lagi lahir. Istriku bilang, kemungkinan laki-laki.
Aku teringat cerita Maya soal plakat di rumah Pak Abror yang bertuliskan: I can survive because I've got child. Aku rasa, aku harus bertahan demi anak dan istriku. (*)
01 February 2006
Labels: Pengalaman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment