Korea
Korea punya arti mengesankan bagiku. Pertama, tahun 1999, aku menjadi juara keempat lomba Esai tentang Korea yang diadakan Kedutaan Besar Republik Korea. Saat itu aku menulis esai singkat berjudul TAEKWONDO. Kemenangan ini berarti besar bagiku, karena memantapkanku untuk berkarir di bidang jurnalistik setelah lulus kuliah.
Esai Taekwondo sendiri aku buat dalam kondisi serba terbatas. Literatur soal Korea tidak begitu banyak di perpustakaan Unej. Jadi aku coba mengkombinasikan filsafat dengan Taekwondo. Rupanya kaca mata filsafat ini cukup diterima oleh Sapardi Joko Darmono (jurinya)...Lumayan lah...Coba kalau juara ketiga, bisa ikutan ke Korea...
Kedua, Korea membuatku terpana saat Piala Dunia 2002 lalu. Mereka bisa lolos ke semifinal, sebuah pencapaian luar biasa bagi Asia. Aku sempat terharu, saat Ahn Jung Hwan dkk. menghancurkan Portugal, Italia, dan Spanyol. Rasanya mau menetes air mata ini melihat Korea berhasil membongkar dominasi Barat. Hegemoni Barat dalam sepakbola hancur sudah. Korea adalah sosok perlawanan postkolonial di dunia olahraga.
Ketiga, aku terpana dengan film Korea JEWEL IN THE PALACE...Ini sinetron terkuat yang pernah aku tonton. Semuanya kuat: dari aliran cerita hingga karakter tokoh...Cantik-vantik lagi...Ini film tentang dokter wanita pertama di Korea. Sekujur film ditaburi kisah intrik dan politik di lingkar kekuasaan istana pada abad 15.
Film ini bisa aku hayati, karena aku merasa pernah mengalami apa yang dialami Seo Jang Geum (sang tokoh). Ia terusir dari dapur istana karena intrik. Begitu juga aku yang harus terusir dari dapur redaksi RJ. lalu sang lakon akan memperoleh kemenangan...Film ini telah memacu semangatku. (*)
14 February 2006
Labels: Esai
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment